KOORDINATOR Staf Spesifik Presiden, Ari Dwipayana membantah Presiden Joko Widodo (Jokowi) cuci tangan dengan keberlanjutan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Hal ini buntut Keputusan Presiden (Keppres) tentang Pemindahan Ibu Kota ke Nusantara yang akan disahkan oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto.
“Enggak (cuci tangan), ini kan suatu proses yang berkelanjutan,” ujar Ari di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (10/10).
Ari menjelaskan pembangunan Ibu Kota tidak bisa dilakukan dalam satu sampai dua tahun. Melainkan membutuhkan waktu yang panjang.
Baca juga : Gerindra Niscayakan Keppres Pemindahan Ibu Kota ke IKN akan Diteken Prabowo
“Ini suatu proses yang panjang, tidak hanya ibukota/pusat pemerintahannnya (yang dibangun), tapi kan semua ekosistem nya. Ini Saya kira sudah disadari semua pihak,” jelasnya.
Selain itu, Ari telah mendapatkan informasi bahwa presiden terpilih Prabowo Subianto akan menandatangani Keppres perpindahan Ibu Kota ke Nusantara. Sehingga, pembangunan IKN dipastikan akan tetap berlanjut.
“Saya mendengar sudah ada penjelasan dari Pak Prabowo terpilih, Dan itu sudah dikonfirmasi,” tandasnya.
Baca juga : Jokowi Niscayakan Keppres IKN Nusantara akan Diteken Prabowo
Sebelumnya, Presiden Jokowi memastikan surat Keppres soal pemindahan IKN tidak diteken olehnya. Surat tersebut akan diteken oleh Presiden terpilih, Prabowo Subianto.
“Ya mestinya gitu, Keppres yang baru, Pak Prabowo.” kata Presiden Jokowi, di IKN, Minggu,7 Oktober 2024.
Jokowi juga menekankan, bahwa pemindahan Ibu Kota tidak hanya urusan fisik. Tetapi pentingnya membangun ekosistem mulai dari pelayanan kesehatan hingga pendidikan.
“Memindahkan Ibu Kota itu tidak hanya urusan fisiknya saja, tapi membangun ekosistemnya itu yang perlu dan ekosistem itu harus jadi. Sehingga kalau kita pindah itu rumah sakit siap karena itu dibutuhkan, pendidikan untuk anak-anak kita juga siap,” ucap Jokowi. (P-5)