PPATK Berharap Keberadaan Satgas Judi Online Lebih Efektif

Liputanindo.id JAKARTA – Koordinator Golongan Humas Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Natsir Kongah, berharap keberadaan Satuan Tugas (Satgas) Pemberantasan Perjudian Online yang dipimpin Menko Polhukam Hadi Tjahjanto lebih efektif.

“Bapak Presiden melalui Ketua Komite Pencegahan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Duit dan juga sebagai Menko Polhukam, membentuk satgas yang dipimpin Pak Menko Polhukam. Harapannya dengan satgas ini tentu penekanan, pencegahan, dan pemberantasan terkait dengan judi online Bisa lebih efektif dilakukan,” kata Natsir dalam Percakapan ‘Wafat Melarat Karena Judi’, di Jakarta, Sabtu (15/6/2024).

Natsir mengaku resah terhadap akumulasi Nomor perputaran judi online atau daring yang mengalami peningkatan secara signifikan. Transaksi judi online pada 2021 berada di Nomor Rp57 triliun, kemudian melonjak menjadi Rp81 triliun di 2022 dan menjadi Rp327 triliun di 2023.

Cek Artikel:  Polres Madiun Tangkap Perampok Truk Muatan Rokok Rp3,1 Miliar

Natsir juga menyebut, laporan transaksi keuangan mencurigakan dari 2022 Tamat dengan tahun ini juga meningkat drastis. Pada 2022, misalnya, Terdapat Sekeliling 11.222 laporan transaksi keuangan mencurigakan, sementara di 2023 Terdapat Sekeliling 24.850 laporan transaksi keuangan mencurigakan.

“Laporan transaksi keuangan mencurigakan di 2024 mencapai 14.575 Tamat hanya dengan Mei,” ujarnya.

Berdasarkan data yang Terdapat, judi menjadi bagian terbesar dari laporan transaksi keuangan yang mencurigakan yang diterima Merukapan 32,1%, kemudian penipuan berada di Nomor 25,7% dan tindak pidana lain 12,3%, serta korupsi di 7%.

Tamat Begitu ini, PPATK telah memblokir 5.000 rekening yang terlibat dalam transaksi judi online. Natsir juga mengungkapkan bahwa di kalangan pelajar, mahasiswa, dan ibu rumah tangga mendominasi pemain judi online yang Terdapat di Indonesia.

Cek Artikel:  Bersua Menkeu Sri Mulyani, Jaksa Akbar Terima Laporan Dugaan Korupsi di LPEI

“Ini yang cukup mengkhawatirkan buat kita sebagai anak bangsa. Di mana misalnya, pendapatan keluarga itu katakanlah Rp200 ribu per hari, Rp100 ribu nya itu digunakan Demi judi online. Itukan signifikan mengurangi gizi keluarga yang Terdapat,” Terang Natsir.

Sebelumnya, pada Jumat (14/6/2024), PPATK seperti dirilis Antara mencatat transaksi kegiatan judi online di Indonesia dalam kuartal 1 periode Januari-Maret 2024 mencapai Nomor fantastis. Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana menyebut, transaksi fantastis akibat judi online lebih dari Rp100 triliun.

“Ya tahun ini saja, tiga bulan pertama atau Q1 (kuartal 1) sudah mencapai lebih dari Rp100 triliun. Jadi kalau dijumlah dengan periode tahun-tahun sebelumnya sudah lebih dari Rp600 triliun,” ucap Ivan. (BON)

Cek Artikel:  Pria di Makassar Ditemukan tak Bernyawa di Bilik Kos Mewah

Baca Juga:
Demonstrasi PW GPII Desak Penyelidikan Tuntas Kasus Biaya

 

Baca Juga:
OJK Blokir 4.921 Rekening Bank Punya Judi Online

 

Mungkin Anda Menyukai