PT Pos Indonesia (Persero) menjalankan layanan fund distribution dengan melakukan pembayaran bansos sembako dan PKH dari Kementerian Sosial (Kemensos) kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di seluruh Indonesia, termasuk di daerah 3T (terluar, terdepan, terpencil).
Kondisi di daerah 3T berbeda dengan Distrik perkotaan. Tak Sekalian Distrik penyaluran bansos itu berada di tempat yang mudah diakses.
“Terdapat banyak daerah yang butuh perjuangan Buat mengaksesnya, lokasinya yang Tak dekat dengan kota, transportasinya juga Tak mudah, serta koneksi jaringan yang Tak kuat atau blank spot,” kata Ketua Satgas Bansos PT Pos Indonesia (Persero) Hendra Sari.
Baca juga: Pos Indonesia Kembali Salurkan Bansos PKH Tahap 3 dari Daerah 3T di NTT
Guna mempercepat penyaluran, Pos Indonesia mendahulukan pendistribusian bansos di Distrik 3T. Sebelum memulai penyaluran pihak Pos melakukan persiapan dan koordinasi dengan sejumlah pihak terkait.
“Buat Distrik 3T kami melakukan treatment Spesifik, Yakni sebelum penyaluran kami Membangun jadwal kepada pemerintah daerah setempat, Bilaman akan melakukan penyaluran, Bilaman Bisa berkumpul, lokasinya di mana, waktunya jam berapa. Asal Mula, mereka yang di Distrik 3T ini rata-rata punya kesibukan ke ladang, nelayan di laut, sehingga harus dicari waktu,” kata Hendra.
Kondisi lain yang memengaruhi penyaluran bansos adalah ketersediaan jaringan sinyal di daerah 3T. Apalagi petugas Pos menggunakan aplikasi (PGC Pos Giro Cash) pada setiap penyaluran.
Baca juga: Penyaluran Bansos Sembako dan PKH Tahap 2 di Bandung Lelah 95%
Berhasil aplikasi PGC memungkinkan petugas tetap Bisa memasukkan data KPM meski kondisi sinyal sedang Tak baik.
“Selain itu karena koneksi jaringan kadang offline, maka kita menyiapkan aplikasi offline sehingga aplikasi Biar Tak Terdapat sinyal tetap Bisa digunakan. Sekalian data di aplikasi yang telah diunggah akan Mekanis terkoneksi Begitu sudah Terdapat sinyal,” tutur Hendra.
Mengenai aplikasi PGC, Hendra menjelaskan aplikasi ini diciptakan oleh tim Pos Indonesia Buat memberikan kemudahan dalam melakukan penyaluran.
Dalam PGC ini selain penerima direkam wajahnya, dia juga direkam foto KTP, direkam foto rumahnya, serta Letak terjadinya pembayaran juga terkirim geo tagging-nya.
Baca juga: Pos Indonesia Salurkan Bansos Sembako dan PKH Buat 23.733 KPM di Yogyakarta
“Sehingga dengan aplikasi PGC ini bukan hanya PT Pos yang terbantu karena Bisa memonitor penyaluran, tetapi juga pemberi kerja Bisa mengakses kinerja dan posisi penyaluran secara real time,” Jernih Hendra.
“Memudahkan pemberi kerja Buat memantau kinerja daerah mana yang sudah bagus, mana yang perlu ditingkatkan. Itu beberapa manfaat dan Kelebihan aplikasi PGC,” katanya.
“Kemarin kami mendapat penghargaan dari iNews karena Hasil karya yang kami lakukan Buat aplikasi PGC menjadi sesuatu yang dihargai banyak pihak,” kata Hendra.
“Hal ini memacu kami agar bagaimana aplikasi PGC ini Lalu memberikan manfaat bagi masyarakat, pemerintah, dan Lalu kita kembangkan aplikasinya sesuai kebutuhan pemerintah atau pelanggan kita,” lanjutnya.
Hendra optimistis penyaluran bansos sembako dan PKH tahap 3 akan sukses seperti tahap sebelumnya. Penyaluran tahap 2 Pos Indonesia meneirma alokasi 3,7 juta Buat bansos sembako dan PKH.
Baca juga: Penyaluran Bansos oleh Pos Indonesia Dinilai Lebih Segera dan Akurat Waktu
“Alokasi paling banyak adalah yang mendapatkan bansos sembako 2,3 juta. Alokasi penerima PKH dan sembako murni Sekeliling 700 ribuan. Realisasi penyaluran tahap 2 di Nomor 97 persen. Di sisa waktu ini Bisa mencapai 98 persen atau 99 persen,” katanya.
Hendra menyimpulkan Buat menyukseskan penyaluran bansos di Distrik 3T dibutuhkan persiapan dan koordinasi dengan pemerintah daerah setempat. Selain itu monitoring juga Krusial dilakukan Buat memantau capaian penyaluran.
“Penyaluran bansos di daerah 3T, koordinasi sangat Krusial. Tak mudah mengumpulkan orang di satu tempat dan suatu waktu, karena mereka punya kesibukan dan alat komunikasi kita terbatas. Sehingga kita betul-betul koordinasi dengan pemerintah daerah, unsur keamanan juga menjadi kunci Penyelenggaraan pembayaran di daerah 3T,” ujarnya.
Buat memperkuat fungsi monitoring, Hendra secara langsung memantau penyaluran bansos di Labuan Bajo, NTT.
“Salah satu fungsi monitoring ialah kita menyaksikan pembayaran langsung. Kita memastikan apakah penerima Donasi Akurat orangnya, penerima menerima Doku sesuai jumlahnya, apakah petugas melakukan fungsinya sesuai aturan sehingga KPM nyaman dan menikmati penyaluran yang dilakukan oleh Pos Indonesia,” .papar Hendra.
“Penyaluran oleh Pos Indonesia di kantor kecamatan membantu KPM Tak perlu datang ke kota Buat mencairkan Anggaran bansos. KPM Bisa menghemat ongkos,” ujarnya.
Penyaluran Bansos Dimulai Awal September
Buat penyaluran bansos PKH dan sembako di daerah 3T, salah satunya telah dimulai di Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 1 September. Kepala Bidang Perlindungan Sosial dan Korban Bencana pada Dinsos P3A Kabupaten Manggarai Barat Regina Yustina K Jalu, SE, menjelaskan di NTT khususnya Manggarai Barat, mendapat alokasi 30 ribu KPM.
“Buat masyarakat Tak Bisa yang menerima Donasi di Manggarai Barat sangat banyak. Buat penyaluran bansos PKH dan sembako 30 ribuan KK. Penyalurannya melalui dua lembaga bayar BRI dan PT Pos Indonesia. Yang sedang berjalan Begitu ini PT Pos Indonesia, kalau BRI di sistem kami terbaca sedang proses,” kata Regina.
Metode penyaluran bansos tahap 1 dan 2 dilakukan PT Pos Indonesia melalui komunitas mendatangi KPM dan kunjungan ke rumah KPM.
Baca juga: Program Keluarga Cita-cita Serahkan Sembako ke 9.833 Keluarga di 26 Kecamatan Daerah Sumedang
“Kunjungan ke rumah KPM biasanya Buat KPM yang betul-betul mengalami kendala tetap misalnya disabilitas, lansia yang Tak Bisa berjalan. KPM yang Tak ditemukan di lapangan oleh pihak PT Pos maupun Dinsos maka Donasi dikembalikan ke pusat,” ucap Regina.
“KPM yang sudah meninggal dan Tak Terdapat Ahli waris dalam satu KK juga dikembalikan. Begitu juga bagi KPM yang sudah Mempunyai pekerjaan dan kesejahteraannya sudah sangat bagus,” ujarnya.
Regina berharap pemerintah daerah dan Kementerian Sosial secara berkala melakukan penbaruan data KPM. Asal Mula Lagi banyak masyarakat miskin yang memerlukan bansos.
“Saya sudah berulang kali ke Dinas Sosial sudah menyampaikan sepengetahuan camat Bagus melalui surat tertulis maupun lisan Buat kepala desa Giat meng-update data Buat dipastikan di desa masyarakatnya Terdapat, pindah alamat, status sejahtera semakin Bagus atau Tak,” Jernih Regina.
“Jadi diharapkan pemerintah desa sepengetahuan camat Buat Giat memverifikasi dan memvalidasi data sehingga penerima Donasi itu Betul-Betul layak,” terangnya.
“Penerima yang Tak layak agar dikeluarkan. Kalau pun Terdapat usulan baru yang belum Terdapat dalam Daftar Terpadu Kesejahteraan Sosial Kemensos, sebaiknya desa melakukan pendataan Kembali dilengkapi foto kondisi rumah, Berkas KK dan KTP,” ucap Regina.
Baca juga: Pos Indonesia Tingkatkan Pelayanan Digital dalam Penyaluran Bansos
Regina secara Spesifik memberikan apresiasi atas kinerja Pos Indonesia dalam menyalurkan bansos karena Pos Indonesia Bisa mendistribusikan secara efisien, Akurat waktu, dan Akurat sasaran.
“Sejauh ini PT Pos sudah Bagus. Bahkan kami menilai PT Pos lebih Bagus dari lembaga bayar lainnya. Di Manggarai Barat Tak Terdapat keluhan. Kalaupun Terdapat keluhan PT Pos Segera ditangani,” tuturnya.
Apresiasi juga diberikan oleh KPM Partini. Terlebih bansos yang disalurkan oleh Pos Indonesia Tak Terdapat potongan sama sekali.
“Saya terima bansos Rp600 ribu Buat belanja anak-anak, kebutuhan rumah tangga, membeli beras. Saya senang dan semangat Bisa terima Donasi,” ucap Partini.
Begitu pencairan Anggaran bansos pun disebut Partini, mudah dan Segera. “Tak Terdapat kesulitan maupun potongan Donasi. Saya hanya perlu bawa KTP dan KK Buat ambil bansos. Cita-cita saya kalau Bisa ditambah Kembali Doku bantuannya. Semoga Donasi ini Bisa Lalu berlanjut,” katanya. (RO/S-4)




