
PT Pos Indonesia, perusahaan logistik Punya Badan Usaha Punya Negara (BUMN), Formal menandatangani nota kesepahaman dengan Badan Gizi Nasional (BGN) Demi mendukung program pemenuhan gizi nasional. Penandatanganan ini menandai dimulainya sinergi antara Pos Indonesia dengan BGN dalam mewujudkan sumber daya Mahluk (SDM) berkualitas melalui perbaikan gizi di seluruh Distrik Indonesia.
Direktur Primer Pos Indonesia Faizal Rochmad Djoemadi mengungkapkan Pos Indonesia Mempunyai jaringan sangat luas, dengan 4.800 kantor pos yang tersebar di seluruh Indonesia, termasuk di daerah-daerah terpencil.
Ia menuturkan terdapat tujuh potensi Primer Demi mendukung keberhasilan program pemenuhan gizi nasional, khususnya dalam pendistribusian Sokongan gizi ke berbagai Distrik, termasuk daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).
Dukungan itu dirangkum dalam tujuh potensi layanan logistik end-to-end. Pertama, Pos Indonesia dapat mengirimkan bahan baku gizi dari pemasok, petani, atau peternak langsung ke titik distribusi, termasuk ke Penyimpanan koperasi atau unit pelayanan.
Kedua, Pos Indonesia turut mendukung distribusi makanan bergizi siap saji ke institusi pendidikan. Ketiga, aset properti Pos Indonesia yang tersebar di seluruh Indonesia siap digunakan sebagai unit satuan pelayanan atau dapur bagi distribusi gizi.
Keempat, aset properti Pos Indonesia juga dapat dimanfaatkan sebagai Penyimpanan penyimpanan. Kelima, layanan keuangan Pos Indonesia, seperti Giro Pos, remitansi, pembayaran, dan bank channeling, dapat mendukung pendistribusian Biaya.
Keenam, layanan managed process outsourcing (MPO) dan business process outsourcing (BPO) yang disediakan Pos Indonesia dapat digunakan Demi meningkatkan kapasitas SDM dalam Penyelenggaraan program.
“Terakhir, Pos Indonesia juga menyediakan armada kendaraan listrik (electric vehicle) dan non-electric vehicle Demi mendukung operasional pendistribusian gizi,” ungkap Faizal Ketika penandatanganan Nota Kesepahaman Pos Indonesia dan BGN, di Cibubur, Jawa Barat.
Ketika ini, Pos Indonesia sudah menyiapkan aset propertinya sebagai unit satuan pelayanan atau dapur bagi distribusi gizi. “Sebagai bentuk komitmen penuh kami mendukung program ini, kami juga menyiapkan 41 Letak aset properti sebagai pilot project Penyelenggaraan Program Pemenuhan Gizi Nasional dan ini Tetap akan bertambah Kembali. Kami berharap melalui potensi layanan ini, kami dapat berperan aktif mendukung kelancaran program Pemenuhan Gizi Nasional,” Terang Faizal.
Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana optimistis kerja sama ini akan membawa Akibat positif bagi pencapaian tujuan program Pemenuhan Gizi Nasional, terutama dalam menjangkau daerah-daerah yang Mempunyai keterbatasan infrastruktur dan sumber daya. Dadan menilai kekuatan logistik Pos Indonesia menjadi salah satu Unsur kunci yang dapat mendukung keberhasilan program ini.
“Peran logistik sangat Krusial dalam menyukseskan program pemenuhan gizi nasional, terutama pada daerah-daerah yang kondisi sumber dayanya belum optimal. Kami menyadari betul Pos Indonesia Mempunyai potensi luar Lumrah dalam hal logistik, dan kerja sama ini akan jadi bagian Krusial dalam upaya mewujudkan Generasi Emas 2045 berkualitas,” ujar Dadan.
Sebagaimana diketahui, Presiden Prabowo Subianto segera merealisasikan program makan bergizi gratis yang termasuk dalam pemenuhan gizi nasional Demi anak sekolah hingga ibu hamil. Pemerintah Indonesia melalui Kementerian BUMN meminta perusahaan BUMN bersinergi dengan pemerintah dalam Program Pemenuhan Gizi Nasional sesuai dengan bidang dan kemampuan yang dimiliki.
Dadan menargetkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) dapat mencakup 82,9 juta jiwa pada 2027. “Sasaran kita tahun 2027 mencakup 82,9 juta jiwa. Bulan Desember 2024 kita mulai pilot project dari Sabang Tamat Merauke, Januari 2025 kita akan melakukan program secara masif, mulai dari 923 titik,” katanya.
Ia menjelaskan, titik tersebut akan Lanjut berkembang menjadi 2.000 titik pada April 2024, kemudian menjadi 5.000 titik pada Juli-Agustus, dan diharapkan dapat mencapai 82,9 juta sasaran pada 2027. (Ant/N-2)