Ketua Standar PSSI, Erick Thohir tidak mempermasalahkan kegagalan Timnas U 23 Indonesia. Bahkan, dia memompa semangat Marcelono Ferdinan dan kawan-kawan untuk bertarung habis-habisan untuk mendapatkan posisi peringkat ketiga sekaligus menunjukkan bahwa Timnas U 23 Indonesia mampu lolos ke Olimpiade.
“Kalau saya maunya kan satu game kita ke final. Maksudnya kita lolos Olimpiade. Tapi tadi, ini ada game kedua yang memastikan lolos Olimpiade. Tempat ketiga. Kita mau menyerah atau fight back? Ayo come on. Kita percaya kalian…kalian bisa. Di sini ada saya dan pak Menpora dan Presiden menonton kalian. Seluruh rakyat Indonesia juga menonton kalian. Kasih lihat kita bangsa yang kuat dan tidak bisa diinjak-injak,” kata Erick Thohir saat menemui pemain Timnas Indonesia usai pertandingan.
Meski urung ke final, Erick menyanjung prestasi hebat timnas sebagai debutan yang lolos ke semifinal. “Terima kasih kepada seluruh pemain, pelatih, para ofisial, dan suporter Indonesia yang hadir langsung, maupun yang nonton dari Tanah Air. Saya menjadi saksi bahwa para pemain punya semangat tinggi untuk menang dan menembus final, namun Uzbekistan tim yang tangguh. Saya puas dengan timnas dan bangga karena sepakbola telah menyatukan Indonesia,” ujarnya.
Indonesia menghadapi perlawanan berbeda Uzbekistan. Pemenang tahun 2018 dan empat kali semifinals menekan timnas sejak awal laga. Tetapi kuatnya barisan pertahanan yang dikendalikan kapten, Rizki Ridho babak pertama skor tak berubah, 0-0.
Indonesia sempat mencetak gol di menit ke 61, melalui Muhammad Ferrari, namun dianulir wasit setelah melihat tayangan VAR ada pemain Indonesia yang offside. Timnas justru kebobolan di menit 68 lewat tendangan Khusain Norchaev.
Usai Rizki Ridho terkena kartu merah di menit 84, Uzbekistan menambah gol di menit 85 lewat gol bunuh diri, Pratama Arhan sehingga skor terakhir, 2-0 untuk lawan.
Meski gagal ke final, kans untuk menembus Olimpiade belum pupus. Selain masih tersedia satu tiket pada perebutan posisi ketiga melawan tim yang kalah antara Jepang versus Irak pada laga semifinal lain Piala Asia U-23 yang digelar Selasa (30/4), peluang terakhir ada di babak playoff.
Apabila gagal pada perebutan posisi ketiga Piala Asia U-23, Indonesia harus melakoni babak playoff melawan wakil dari konfiderasi Afrika, Guinea U-23 yang dijadwalkan pada 9 Mei di Paris.
“Tetap ada dua kesempatan lagi. Mentalitas para pemain sudah teruji, dan saya tetap mohon doa serta dukungan seluruh pecinta sepakbola agar keinginan kita semua melihat generasi emas sepakbola bisa terbang tinggi akan tercapai,” tegas Erick. ***