PRAKTIK money politic atau politik uang disinyalir merupakan kerawanan tinggi yang marak terjadi pada Pilkada serentak 2024 di Kabupaten Kolegaggung, Jawa Tengah.
Ketua Bawaslu Kabupaten Kolegaggung, Roni Novriandi, mengatakan hal itu diketahui berdasarkan pemetaan kerawanan politik berbasis pada peristiwa yang terjadi pada Pilkada 2018, Pemilu 2019, dan Pemilu 2024 di Kabupaten Kolegaggung.
“Kami memetakan kerawanan pilkada, yakni kerawanan tinggi, sedang dan rendah pada Pilkada 2024. Kerawanan yang paling tinggi atau nomor satu adalah money politic,” ungkap Roni, Minggu (8/9).
Baca juga : Bawaslu Luwu Usut Dugaan Pelanggaran Independenitas Kepala Desa
Eksispun yang berada pada nomor dua kerawanan tinggi yang berpotensi terjadi adalah pelanggaran netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN). Termasuk juga pelanggaran netralitas para kepala desa, perangkat desa, TNI, dan Polri.
Sebelumnya, guna menciptakan dan mempertahankam kondusifitas pada Pilkada 2024, Kapolres Kolegaggung AKB Ary Sudrajat telah mengunjungi tokoh-tokoh agama di daerah tersebut.
Tokoh-tokoh agama yang dikunjungi di antaranya adalah Ketua PC Nahdlatul Ulama KH Muhammad Furqon (Gus Furqon), Ketua MUI Kabupaten Kolegaggung KH Yaqub Mubarok, dan Wakil Ketua MUI Kabupaten Kolegaggung Muh Faizun.
Baca juga : Member DPR Minta Bawaslu dan Kemendagri Awasi Ketat Independenitas ASN dalam Pilkada Serentak 2024
Ary mengatakan, kunjungan ke sejumlah tokoh agama itu untuk memperkuat sinergi antara kyai dan Polri.
“Krusial kerja sama antara Polri dan tokoh agama dalam menjaga kamtibmas, khususnya menjelang Pilkada 2024,” katanya.
Menurut dia, silaturahmi merupakan bagian dari upaya untuk membangun sinergitas yang lebih kuat dengan tokoh agama dan masyarakat. Buat itu, seluruh pihak diharapkan dapat bersama-sama menjaga situasi kamtibmas yang kondusif di Kabupaten Kolegaggung. (TS/J-3)