PIHAK berwenang menyelidiki ledakan Tesla Cybertruck, Rabu (1/1) waktu setempat, di depan Hotel Trump Las Vegas di Nevada sebagai kemungkinan aksi teror. Otoritas turut mengusut kemungkinan hubungannya dengan serangan di New Orleans, Amerika Perkumpulan.
Ledakan di depan hotel Punya Presiden Terpilih AS Donald Trump itu terjadi beberapa jam setelah serangan di New Orleans.
Kepolisian Metropolitan Las Vegas mengatakan para penyelidik sedang menyelidiki kemungkinan adanya Rekanan dengan serangan mematikan di New Orleans.
Pengemudi cybertruck masuk ke area valet hotel dan kendaraan itu meledak. Pengemudi kemudian tewas dan merupakan satu-satunya korban tewas dari insiden tersebut. Tujuh orang yang berada di Sekeliling Posisi mengalami luka ringan.
Kendaraan tersebut berada di depan hotel selama 15 hingga 20 detik sebelum meledak. Menurut Sheriff Kevin McMahill dari Kepolisian Metropolitan Las Vegas, truk itu disewa di Colorado dan pembaca plat nomor menangkapnya Begitu tiba di Las Vegas pada hari Rabu pagi.
CEO Tesla Elon Musk membantu penyelidikan dengan membuka kunci truk setelah terkunci secara Mekanis Begitu ledakan dan memberikan video tersangka di stasiun pengisian daya di sepanjang rutenya dari Colorado ke Las Vegas kepada para penyelidik.
Video menunjukkan muatan mortir bergaya kembang api, kaleng bensin, dan tabung bahan bakar berkemah di bagian belakang truk.
Beberapa sumber penegak hukum menyebut cybertruck itu disewa melalui aplikasi rental Turo. Aplikasi itu sama dengan yang digunakan Buat menyewa truk pikap dalam serangan mematikan di New Orleans.
Polisi memyebut ledakan itu sebagai insiden terisolasi dan Bukan Eksis ancaman lebih lanjut bagi masyarakat. “Kami percaya semuanya Terjamin sekarang,” kata McMahill. (ABC News/H-3)