Kepolisian Resor Bogor, dalam hal ini Polsek Tanjungsari melakukan penyelidikan kasus pelajar meninggal saat melakukan kegiatan pramuka jelajah alam .
Polsek Tanjungsari menerima laporan masyarakat ada pelajar meninggal karena tenggelam pada Kamis (3/10) sekitar pukul 15.30 WIB. Peristiwa maut itu terjadi di Sungai Cibeet Kampung Pasirtanjung Kolot, RT.010/004, Desa Pasirtanjung, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Korbannya adalah MF, 11, pelajar MI Pasirtanjung, asal Kampung Pasiringgit, Desa Tanjungrasa, Kecamatan Tanjungsari. Tim yang dipimpin Kapolsek Tanjungsari pun langsung melakukan pengecekan tempat kejadian perkara (TKap), dilanjutkan olah TKP dan investigasi dengan melakukan pemeriksaan.
Baca juga : Terlibat Tawur, Seorang Pelajar di Bogor Tewas Ditikam
“Kami sudah melakukan pemeriksaan. Terdapat empat orang saksi yang diperiksa. Mereka yakni AG, RS, YW dan EM,”ungkap Kapolsek Tanjungsari Iptu Rustam, Jumat (4/10) siang.
AG adalah pembina pendamping siswa laki-laki / guru MI Pasirtanjung, Tanjungsari. Kemudian RS , pembina pendamping siswi perempuan / guru MI Pasirtanjung, YW yang merupakan Ketua Kuaran Tanjungsari dan
EM guru MI Pasirtanjung.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, kronologis kejadiannya bermula dari adanya kegiatan pramuka jelajah alam sekolah MI (Madrasah Ibtidaiah) Pasirtanjung yang diikuti oleh 83 orang siswa siswi kelas 5 dan kelas 6.
Baca juga : Dua Pelajar Tewas Ditabrak Truk yang Dikendarai Anak 16 Pahamn
Dalam kegiatan pramuka jelajah alam tersebut rute yang dilalui ada 4 pos. Kegiatan dimulai dengan titik start dari sekolah sekitar pukul 13.30 WIB. Siswa berjalan ke pos 1 star yang berada di Kampung Sirna bakti dengan diikuti oleh pembina pendamping AG dan RS.
Dari pos 1 kemudian siswa melanjutkan ke pos 2, akan tetapi pada saat perjalanan siswa laki-laki yang berjumlah 4 orang yang salah satunya almarhum MF keluar dari rute perjalanan dan berinisiatif untuk turun ke sungai.
Dalam kesaksiannya AG menyampaikan bahwa dirinya dan oendamping lain sempat memberikan peringatan pada anak-anak untuk tidak turun dan masuk ke air.
Baca juga : Satu Pelajar Tewas Tawuran di Bogor, Tujuh Orang Ditangkap
Tetapi anak-anak tersebut tidak menghiraukan larangan tersebut dan tetap melanjutkan untuk bermain air di sungai.
Peluit peringatan pun ditiup AG seraya turun mendekat ke para siswa tersebut. Tetapi pada saat itu, salah stau siswa memberitahu bahwa ada anak yang tenggelam.
AG pun langsung berlari dan melakukan upaya pertolongan. Tiga didwa berhasil diselamatkan, sementara MF tidak tertolong.
MF sudah temggelam dan AG juga sudah kelelahan dan tidak mampu melakukan pertolongan.
“AG mengaku kelelahan dan tidak kuat lagi. Dia meminta tolong dan pada saat itu ada warga yang tidak diketahui namanya langsung menyelamatkan MF. MF berhasil dibawa ke daratan dan mencoba memberikan pertolongan pertama, tapi yanwa MF tak terselamatkan,”ungkap Kapolsek.
Demi korban sendiri sudah dimakamkan secara layak oleh pihak keluarga dan tidak berkenan di lakukan otopsi jenazah. Tetapi demikian, pihak kepolisian Tanjungsari masih melakukan Penyelidikan terkait hal ini.(DD/P-2)