Polisi Periksa 9 Saksi Kasus Murid Tewas Dilempar Kayu Berpaku di Blitar, Tersangka Belum Ditetapkan

Liputanindo.id – Polres Blitar Kota telah memeriksa sembilan orang saksi dalam kasus tewasnya seorang siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al-Mahmud di Blitar setelah dilempar oknum guru dengan kayu berpaku.

Kasi Humas Polres Blitar Kota Iptu Samsul Anwar mengatakan guru berisinial U itu sudah diperiksa oleh penyidik. Bahkan, sejumlah saksi termasuk keluarga korban serta pihak sekolah telah dimintai keterangan.

“Setelah cukup keterangan akan dilakukan gelar Buat menentukan siapa pelaku penganiayaan,” ungkap Iptu Samsul Anwar, Senin (30/9/2024).

Iptu Samsul menjelaskan Eksis sembilan saksi yang telah diperiksa, termasuk nenek dan Om korban. 

“Buat saksi yang diperiksa sembilan orang. Santri, rumah sakit, nenek, Om. Barang bukti diamankan balok kayu,” tegasnya. 

Cek Artikel:  Mencengangkan, Kasus Katarak di Sumut Bertambah 17.000 Tiap Tahun

Dalam kronologi kejadian, Iptu Samsul menjelaskan korban berusia 14 tahun awalnya sedang bermain Berbarengan temannya Ketika jam salat dhuha pada Minggu (15/9/2024) Lewat.

“Jam 6 atau jam 7 santri itu diingatkan oleh salah satu ustaznya Buat segera mandi karena Eksis jam kunjungan dari orang tuanya dan salat dhuha,” ujarnya.

Lewat, karena korban Tak segera menyudahi bermain, Guru U pun secara spontan mengambil kayu berpaku dan dilemparkan ke korban.

“Kebetulan pada Ketika itu korban lewat, dan mengenai kepala bagian belakang, kayu tersebut Eksis pakunya,” ujarnya.

Paku tersebut menancap ke kepala koran kemudian dicabut, akhirnya korban tak sadarkan diri dan langsung dibawa ke RS Srengat. Tetapi, karena kondisinya semakin sekarat, ia dirujuk ke RSKK Area Kediri.

Cek Artikel:  Maling di Bandung Tak Selamat dari Kejaran Polisi Meski Sembunyi ke dalam Gorong-Gorong

Tetapi, Ketika dirujuk pihak RS Tak berani melakukan operasi karena kepalanya sudah mengalami pendarahan. Mereka mengungkapkan Apabila dilaksanakan operasi, besar kemungkinan Tak berhasil.

“Akhirnya pihak RS Tak berani mengambil risiko Buat operasi, akhirnya korban meninggal dunia,” pungkasnya.

Mungkin Anda Menyukai