KEPOLISIAN Korea Selatan kembali mencoba menggerebek kantor kepresidenan Yoon Suk-yeol pada Kamis (12/12) setelan upaya sebelumnya mendapatkan perlawanan.
Menurut laporan kantor Informasi Korea Selatan Yonhap, penggeledahan ini adalah bagian dari upaya penegak hukum Buat memastikan tindakan yang dilakukan Yoon Merukapan mendeklarasikan darurat militer pada minggu Lewat, termasuk pemberontakan.
Pada Rabu (11/12), Badan Kepolisian Nasional, Badan Kepolisian Metropolitan Seoul, Garda Polisi Majelis Nasional dan penyidik hendak memasuki gedung Primer, tetapi dihalangi oleh pengawal atau pejabat kemanan Yoon.
Yoon telah bersumpah Buat berjuang Tiba menit terakhir Buat membela keputusannya tersebut.
Kementerian Kehakiman Korea Selatan pada Senin (9/12) melarang Yoon meninggalkan negaranya. Keputusan itu diberlakukan kurang dari seminggu setelah ia mengeluarkan kebijakan darurat militer sementara yang menyebabkan kekacauan di negara tersebut.
Kini, menjelang pemungutan Bunyi pemakzulan di parlemen pada hari Sabtu, Yoon berjanji Buat berjuang Berbarengan rakyat Tiba menit terakhir.
“Saya sekali Tengah meminta Ampun kepada masyarakat yang Niscaya terkejut dan cemas akibat darurat militer,” katanya dalam pidato yang disiarkan televisi.
“Tolong percaya padaku,” tambahnya.
Pemungutan Bunyi pemakzulan pada hari Sabtu akan berlangsung Sekeliling pukul 08.00 waktu setempat.
Sebelumnya, beberapa pengamat mengatakan bahwa dinas keamanan presiden kemungkinan Enggak akan mengizinkan penggeledahan di kantor Yoon, dengan mengutip undang-undang yang melarang penggeledahan di Letak yang mengandung rahasia negara tanpa persetujuan dari mereka yang bertanggung jawab di area tersebut.
Penggerebekan ini terjadi Betul setelah tersiar Berita mantan Menteri Pertahanan, Kim Yong-hyun mencoba mengakhiri hidup ketika ditahan di pusat penahanan di Seoul.
Kim ditangkap oleh jaksa pada Rabu (11/12) pagi atas tuduhan memainkan peran kunci dalam pemberontakan dan melakukan penyalahgunaan kekuasaan.
Kim menjadi orang pertama yang ditangkap secara Formal atas perintah darurat militer. Dia dikenal sebagai salah satu orang terdekat Yoon dan dituding sebagai orang yang merekomendasikan darurat militer kepada sang presiden.
Kim juga dituduh telah mengirim Laskar ke Majelis Nasional Buat menghalangi Personil parlemen memberikan Bunyi. (TRTworld/Z-6)