Liputanindo.id – Tim Unit Jatanras Satuan Reskrim Polrestabes Makassar akhirnya meringkus dua orang polisi gadungan yang melancarkan aksinya dengan merampas kendaraan, serta mengambil barang berharga para korbannya dengan modus razia di beberapa titik Distrik Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
“Jadi, Eksis dua kasus ini dengan modusnya pelaku berpura-pura sebagai Member Polri yang merazia anak-anak yang diduga melakukan balap liar. Menurut keterangan korban, pelaku Eksis dua orang,” ujar Kasat Reskrim Polrestabes Makassar Kompol Devi Sujana, kepada wartawan Rabu kemarin.
Pengungkapan kasus ini, kata Kompol Devi, setelah menerima beberapa laporan polisi di Polrestabes Makassar selama dua bulan berturut-turut terjadi tindak pidana perampokan. Pelaku tersebut berinisial MR (24) dan AW (24) ditangkap petugas pada Posisi berbeda di Kecamatan Tamalate.
Korbannya rata-rata remaja, Kagak hanya merampas motor, ponsel, Doku dan harta berharga, pelaku bahkan mengikat kedua tangan bahkan menutup mulut dan mata korbannya dengan lakban Ketika beraksi di malam hingga Awal hari.
Korbannya adalah Sujatmico dan Arif, remaja yang menjadi sasaran. motornya dirampas atas tuduhan melanggar arus lalulintas di Jalan Urip Sumoharjo, Makassar.
“Buat TKP (tempat kejadian perkara) pertama korban empat orang, pelakunya dua orang. Kemudian TKP kedua, korban tiga orang, pelakunya dua orang juga. Nah, dari hasil keterangan tujuh orang tersebut, kita berhasil mengungkap pelaku dua orang,” katanya.
Selanjutnya, usai penangkapan penyidik langsung mengembangkan kasus ini dan kembali menangkap dua orang diduga penadah barang-barang hasil rampasan tersebut oleh pelaku, sehingga total diamankan empat orang.
“Terkait dengan modus bahwa yang bersangkutan mengaku Member Polri itu Kagak Pas. Karena para korban ini rata-rata anak remaja,” tuturnya menegaskan.
Mengenai dengan gayanya mirip polisi, Kompol Devi bilang, mungkin Eksis karena dengan mudah mengintervensi melalui penampilan para pelaku berpura-pura sebagai Member Polri, serta perawakannya ataupun dengan Metode bicara yang sedikit tegas.
“Mungkin itu memberi pressure (tekanan) kepada korban, sehingga mereka Kagak berani melawan terhadap Member tersebut. Apa Tengah mereka (beraksi) memang terjadi pada Ketika malam, menjelang Awal hari,” ungkapnya.
Dari keterangan para korban, pada TKP pertama empat orang sempat dirazia, kedua tangan dan matanya di lakban pelaku, bahkan merendam korban di sebuah empang dekat TKP. Sehingga Eksis empat motor yang ditahan pelaku dari empat orang tadi.
“TKP pertama Eksis sepeda motor. Sebenarnya, Eksis empat sepeda motor, tapi karena pelakunya dua orang, jadi hanya satu yang diambil pelaku ini. Jadi motor korban dipakai pelaku, dan motor yang digunakan di Guna pelaku satunya. Eksis ponsel dan barang berharga lainnya diambil,” tuturnya.

