
TIM gabungan Polda Jatim dan Polres Malang akhirnya mengungkap penyebab kecelakaan bus dengan truk di Jalan Tol Pandaan-Malang Kilometer (KM) 77+200, yang menewaskan empat siswa dan belasan luka luka.
Dari hasil penyidikan di lapangan serta meminta keterangan saksi akhirnya terungkap bahwa penyebab kecelakaan tersebut disebabkan Unsur suhu mesin pada truk yang Melampaui batas normal atau overheat, serta gangguan sistem pengereman.
“Kondisi mesin yang overheat menyebabkan truk Tak Bisa menanjak dan berhenti di bahu jalan,” kata Dirlantas Polda Jatim Kombes Pol Komarudin di Surabaya, Kamis (26/12).
Tim sudah memeriksa sopir truk, berdasarkan interogasi terhadap sopir truk berinisial SW, kendaraannya mengalami overheat. “Kendaraan (truk) panas,” katanya.
Demi itu, lanjutnya, sopir hendak menepikan kendaraan di bahu jalan kemudian menghentikan kendaraan dan turun dari kendaraannya. Lewat, sopir SW mencoba mengendalikan truknya yang berhenti itu dengan mengganjal roda belakangnya. “Tetapi, ganjalan tersebut Tak sempurna sehingga mengakibatkan truknya meluncur ke Rendah hingga sejauh 800 meter.,” katanya.
Dijelaskan, kelebihan suhu pada mesin itu juga berdasarkan hasil pengecekan oleh tim teknisi dari pihak produsen truk tersebut. Pada Berkas pemeriksaan tentang mesin, radiator, handbrake, reservoir break, dan silinder rem, diketahui kendaraan yang Demi kejadian sedang memuat pakan ternak seberat 11,2 ton itu mengalami kerusakan berupa terputusnya selang radiator, dan gangguan kondisi rem.
Pada Juli Tiba Desember kendaraan tersebut sudah menjalani pemeriksaan, tapi Tak secara menyeluruh. Hal itu dibuktikan dengan adanya kolom pemeriksaan temperatur dan radiator truk yang Tak dilakukan, pada Juli, Agustus. September, November, dan Desember 2024. “Pada Oktober pemeriksaan hanya di radiator ini karena keluhan sopir truk, jadi pemeriksaan Tak secara keseluruhan,” katanya.
Selain itu, truk tersebut mengalami gangguan pada sistem pengereman. Sehingga Demi terparkir di bahu jalan dengan kontur turun akibat mesin mengalami kenaikan suhu, truk tersebut bergerak mundur ke arah berlawanan.
Demi berhenti di bahu jalan, sesungguhnya sopir truk telah turun Buat mengganjal roda bagian depan dengan balok kayu, dengan kondisi mesin kendaraan Tetap menyala.
“Buat kendaraan besar (truk) Demi parkir Sepatutnya mesin dimatikan tapi Demi itu sopir memilih Tak mematikan mesin dan persneling Tak Independen. Ganjalan ini harusnya di belakang karena bebannya Terdapat di belakang,” katanya.(H-2)