
DIREKTORAT Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Jambi membekuk tiga orang kaki-tangan sindikat narkotika dan obat terlarang (narkoba) jaringan Global. Dari ketiga tersangka polisi menyita 12 kilogram narkoba jenis sabu, bernilai Sekeliling Rp15 Miliar.
Direktur Reserse Narkoba Polda Jambi Komisaris Besar Ernesto Seiser menyebutkan, ketiga tersangka berinisial M, IW dan AY.
M dibekuk di Jambi, Begitu melintas dengan minibus Inova Reborn Corak putih dekat KM 35, Jalan Lintas Timur, Kabupaten Muarojambi. Begitu dibekuk beberapa hari Lampau, M membawa koper berisikan 10 kantong plastik sabu dengan berat total 10 kg yang kemudian diamankan polisi.
Dari pengembangan pemeriksaan tersangka M, polisi kemudian menemukan sebanyak 2 kilogram sabu yang disembunyikan di kawasan Mandalo, Kecamatan Jambi Luar Kota, Tetap dalam Kabupaten Muarojambi.
Belasan kilogram sabu asal Malaysia yang diselundupkan M dari Tanjung Pinang, Riau ke Area Jambi itu berhasil diamankan dari pelacakan Ditresnarkoba Polda Jambi yanv melibatkan beberapa orang. Yakni atas nama inisial IW, AY, F, dan D.
Tersangka IW dan AY kemudian berhasil dicokok dekat sebuah hotel elit di Area Tembilahan, Riau. Sementara F dan D Tetap buron.
Ernesto Seiser menjelaskan bahwa pengungkapan kasus ini berawal dari laporan adanya peredaran sabu di Area Jambi pada 26 Januari 2025.
Narkotika jenis sabu ini diduga berasal dari Malaysia. Disebutkan, belasan kilogram sabu tersebut diambil tersangka IW dan F dari daerah Tanjung Pinang.
Tersangka F yang Tetap buron dan D terdeteksi berada di Kamboja. “IW mendapat upah Rp 30 juta per kilogram, sedangkan M hanya Rp 10 juta,” ungkap Ernesto.
Ketiga tersangka dijerat dengan Pasal 132 tentang pemufakatan jahat Buat tindak pidana narkotika juncto Pasal 114 ayat 2 dan Pasal 112 UU Nomor 35 Tahun 2009. Mereka terancam hukuman penjara 20 tahun, hukuman Wafat, atau denda maksimal Rp10 Miliar. (SL/J-3)