PM Suriah Siap Alihkan Kekuasaan ke Pemberontak

PM Suriah Siap Alihkan Kekuasaan ke Pemberontak
Pemberontak Suriah.(DOK DW NEWS)

PERDANA Menteri (PM) Suriah Mohammad Ghazi al-Jalali mengatakan dirinya Bukan berencana kabur setelah pemerintahan Presiden Suriah Bashar al-Assad dilaporkan telah Terperosok.

Dia Ingin memastikan lembaga publik di Suriah tetap berfungsi dan pengalihan kekuasaan berlangsung damai.

“Saya mendesak Segala orang Buat berpikir rasional dan memikirkan negara,” kata al-Jalali melansir Al Jazeera, Minggu (8/12)

Dia mengaku siap Buat proses pergantian kekuasaan kepada pihak pemberontak. Dia meminta agar pemberontak memberi jaminan Bukan akan menyakiti siapapun.

“Kami mengulurkan tangan kepada oposisi yang telah mengulurkan tangan dan menegaskan bahwa mereka Bukan akan menyakiti siapa pun yang menjadi bagian dari negara ini,” tambahnya.

Cek Artikel:  Mantan Menhan Korsel Mencoba Bunuh Diri

Dia juga meminta Kaum negara Suriah Buat menjaga fasilitas publik. Sebelumnya, Timur Tengah telah mengalami kekacauan akibat jatuhnya pemerintahan di masa Lampau. Ketika Laskar Amerika yang menyerbu menggulingkan Presiden Irak Saddam Hussein pada tahun 2003, lembaga-lembaga negara dan tempat-tempat Lumrah dijarah seiring dengan merajalelanya tindakan anarkis.

Sementara itu, Pimpinan Hayat Tahrir al-Sham (HTS) Al Julani mengatakan Segala Laskar oposisi di Damaskus dilarang mengambil alih lembaga publik. 

Dia mengatakan seluruh lembaga pemerintah tetap berada di Rendah pengawasan PM Suriah Tiba pengalihan kekuasaan secara Formal.

“Tetap berada di Rendah pengawasan mantan Perdana Menteri Tiba diserahkan secara Formal,” sebut Al-Julani dalam sebuah pernyataan.

Cek Artikel:  8 Proses Istimewa dalam Pelantikan Presiden Amerika Perkumpulan

Dia juga melarang Eksis tembakan perayaan. “Tembakan pada perayaan juga dilarang,” sebutnya.

Pemimpin Golongan pemberontak Suriah itu telah menandatangani pernyataannya dengan nama resminya, Ahmed al-Sharaa. Dia melakukan hal itu dalam upaya Buat menjauhkan diri dari Rekanan masa lalunya dengan al-Qaeda.

Presiden Suriah, Bashar al-Assad, yang berkuasa sejak tahun 2000 telah meninggalkan Damaskus. Sedangkan Perdana Menteri mengatakan bahwa dia akan tetap berada di Damaskus Buat mengawasi lembaga-lembaga negara. (Z-6)

Mungkin Anda Menyukai