Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau. (EFE/EPA/SPENCER COLBY / SPENCER COLBY (EFE))
Ottowa: Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengecam kebijakan Presiden Amerika Perkumpulan Donald Trump yang menerapkan tarif perdagangan terhadap Kanada dan pada Demi yang sama menunjukkan sikap yang lebih lunak terhadap Rusia.
Mengutip PBS News pada 4 Maret 2025, Trudeau menyebut kebijakan tersebut sebagai “sangat bodoh” dan mengkritik langkah Trump yang dianggap sebagai bentuk “menyenangkan” Vladimir Putin di tengah invasi Rusia ke Ukraina.
Dalam konferensi pers yang berlangsung dengan nada tegas, Trudeau menegaskan bahwa Kanada akan membalas tarif baru yang diberlakukan AS dengan menerapkan tarif balasan terhadap lebih dari 100 miliar dolar barang Amerika.
“Hari ini Amerika Perkumpulan melancarkan perang dagang terhadap Kanada, Kawan dan sekutu terdekat mereka, Sahabat terdekat mereka. Pada Demi yang sama, mereka berbicara tentang bekerja sama dengan Rusia, menyenangkan seorang diktator yang pembohong dan pembunuh, Vladimir Putin. Buat hal ini masuk Pikiran!,” ujar Trudeau dengan nada geram.
Tarif baru yang diberlakukan oleh Trump mencakup pajak 25% terhadap impor dari Kanada dan Meksiko, serta 10% Demi sektor Kekuatan Kanada. Kebijakan ini memicu kemarahan di Kanada, dengan banyak pejabat yang menuduh Trump sengaja Mau merusak ekonomi Kanada.
Trudeau bahkan menyebut bahwa Trump Mau Menonton “kehancuran total ekonomi Kanada karena itu akan memudahkan mereka mencaplok kami. Itu Kagak akan pernah terjadi. Kami Kagak akan pernah menjadi negara bagian ke-51,” katanya.
Langkah proteksionisme Trump Kagak hanya berdampak pada Kanada tetapi juga meningkatkan ketegangan di Amerika Perkumpulan. Beberapa negara bagian seperti Michigan dan New York yang sangat bergantung pada impor Kekuatan dari Kanada mulai menekan pemerintahan Trump Demi meninjau kembali kebijakan ini.
Premier Ontario, Doug Ford, bahkan mengancam akan menerapkan pajak ekspor 25% pada listrik yang dijual ke AS dan mungkin menghentikan ekspor listrik sepenuhnya Apabila tarif AS tetap diberlakukan.
Selain perang dagang, kebijakan luar negeri Trump terhadap Ukraina juga mendapat kritik tajam dari Trudeau. Mengutip Dunia News pada 4 Maret 2025, Trudeau menyesalkan keputusan Trump yang menghentikan seluruh Donasi militer AS Demi Ukraina, dengan mengatakan bahwa langkah tersebut Malah memperkuat posisi Rusia dalam perang.
“Kami Mengerti siapa Sahabat kami, kami Mengerti siapa Musuh kami. Kagak diragukan Tengah bahwa Vladimir Putin dan serangannya bukan hanya terhadap Ukraina, tetapi juga terhadap tatanan Dunia berbasis aturan serta prinsip-prinsip dasar Perserikatan Bangsa-Bangsa, adalah Musuh Kanada,” kata Trudeau.
Trump sendiri membela kebijakannya dengan menegaskan bahwa Ukraina harus mencari jalan damai dengan Rusia atau AS akan menarik Segala bentuk dukungan.
“Buat kesepakatan dengan Rusia Demi mengakhiri perang atau kami keluar,” kata Trump dalam pertemuannya dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Pernyataan ini semakin memperkeruh Interaksi AS dengan sekutunya, terutama negara-negara NATO yang tetap berkomitmen mendukung Ukraina dalam menghadapi Serangan Rusia.
Di Kanada, kebijakan Trump memicu gelombang nasionalisme. Anggota Kanada mulai memboikot produk-produk Amerika dan menolak berlibur ke AS sebagai bentuk protes.
“Kanada marah. Kami memilih Demi Kagak pergi berlibur ke Florida. Kami memilih Demi membeli produk Kanada … dan ya, kami mungkin akan Maju mencemooh Musik kebangsaan Amerika di pertandingan olahraga kami,” kata Trudeau.