Liputanindo.id TEL AVIV – Di tengah berjatuhannya korban sipil di Palestina, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa serangan ke Jalur Gaza “hanyalah permulaan”.
“Kami menyerang musuh-musuh kami (Hamas) dengan kekuatan yang belum pernah Eksis, dan saya pastikan bahwa ini hanya permulaan. Musuh kami baru mulai menanggung akibatnya,” ujar dia dalam pernyataan yang disiarkan di televisi Channel 12 Israel, dikutip Sabtu (14/10/2023).
Baca Juga:
Norwegia dan Irlandia Akui Negara Palestina, Israel Tarik Dubesnya
Netanyahu mengatakan Israel akan mengakhiri pertempuran pada Begitu yang Cocok setelah Hamas dikalahkan. Dia menekankan bahwa Tel Aviv sedang memobilisasi dukungan Global besar-besaran Kepada operasi itu dan mencatat perkiraan pasokan amunisi dan persenjataan dari Amerika Perkumpulan.
Netanyahu bahkan menyatakan sumpahnya, di lebih dari satu kesempatan Kepada memberantas gerakan Hamas sejak dimulainya Operasi Badai Al-Aqsa.
Sementara itu, dilansir dari data Kementerian Palestina, jumlah Anggota Palestina yang tewas tercatat mengalami peningkatan mencapai 1.799 dan sebanyak 6.612. Jumlah tersebut Maju bertambah seiring serangan bom serta blokade total Israel. Dalam jumlah tersebut termasuk di antaranya, 1.644 anak-anak dan 1.005 Perempuan
Hamas mengatakan operasi tersebut merupakan pembalasan atas penyerbuan Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki dan meningkatnya kekerasan pemukim Israel terhadap Anggota Palestina.
Militer Israel kemudian melancarkan Operasi Pedang Besi Kepada membalas Hamas dengan menargetkan Jalur Gaza.
Serangan balasan tersebut meluas hingga pemotongan pasokan air dan listrik ke Gaza, yang semakin memperburuk kondisi kehidupan di Daerah yang berada dalam blokade yang melumpuhkan sejak tahun 2007. (IRN)
Baca Juga:
Biden Marah Atas Mortalitas Tujuh Pekerja World Central Kitchen di Gaza

