Liputanindo.id SURABAYA – PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Timur dan Bali (UIT JBM) melakukan pemantaun Gardu Induk (GI) atau jaringan tower transmisi agar aman dari jangkauan benda asing di musim hujan ini.
General Manager PLN UIT JBM Amiruddin mengatakan faktor benda asing yang berpotensi menimbulkan resiko menjadi penyebab terganggunya aliran listrik jika terkena material di GI atau jaringan tower transmisi yaitu seperti layang-layang, ranting pohon, gangguan karena binatang, atau row yang mendekati jarak bebas SUTT/SUTET (Saluran Udara Tegangan Tinggi/Ekstra Tinggi).
“Menghindari faktor benda asing yang bisa muncul kapan saja, petugas melakukan pemantauan secara rutin setiap hari. Hal ini untuk memastikan seluruh infrastruktur dalam kondisi aman, fungsi peralatan tidak terkena faktor benda asing, untuk memastikan kelistrikan aman mengawali bulan Ramadhan esok hari,” ungkap Amiruddin dalam keterangannya, Rabu (13/3/2024).
Amiruddin menyebut pekerjaan pemantauan benda asing dilakukan diseluruh lokasi wilayah kerja.
Team PDKB (Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan) UPT (Unit Pelaksana Transmisi) Malang, pada Minggu (10/3/2024 ) berhasil membersihkan sarang burung yang ada di beberapa titik MTU GI Kebonagung 150KV & 70Kv. Sarang burung ini selain berpotensi menjadi penyebab terganggunya sistem kelistrikan, juga bisa memancing hewan lainya seperti ular masuk ke area GI untuk memangsa burung yang bersarang.
“Pembersihan dilakukan menggunakan Hotstick sehingga tidak perlu dilakukan pemadaman listrik lebih dulu. Demi menghindari ular ini pun, antisipasi yang dilakukan yaitu memasang disekeliling dengan kain jala sehingga ular akan terbelit disitu,” terang Amiruddin.
Selain pemantauan dari benda asing, Amiruddin melanjutkan, PLN juga gencar menyampaikan sosialisasi jarak aman dengan tower transmisi.
“Petugas di lapangan secara proaktif menyampaikan ke masyarakat jika dalam pantauan terdapat aktivitas warga yang mendekati jarak aman dengan jaringan tower. Terdapatnya temuan hasil inspeksi yaitu pembangunan gudang beras yang letaknya tepat berada di bawah jaringan SUTT 150 kV Probolinggo-Kraksaan menggunakan peralatan crane dengan jangkauan cukup tinggi dan rentan melampaui jarak aman (ROW) dari jaringan listrik”, tuturnya.
Amiruddin juga mengungkap dari temuan aktivitas yang mendekati jarak bebas jaringan tower transmisi, PLN segera menginformasikan hal tersebut kepada warga.
Tim dari UPT Probolinggo mendatangi dan memberi edukasi kembali kepada pemilik dan pekerja gudang beras terhadap jarak aman aktivitas yang bisa dilakukan dan potensi bahaya yang dapat ditimbulkan jika bekerja terlalu dekat dengan jaringan listrik.
PLN juga memberikan saran untuk menambahkan grounding pada struktur rangka bangunan guna menjaga terjadinya potensi kecelakaan ketenagalistrikan pada bangunan tersebut,” kata Amiruddin. (HAP)