Liputanindo.id SURABAYA – PT PLN Nusantara Power (PLN NP) selaku subholding pembangkitan terbesar di Asia Tenggara kembali meresmikan Green Hydrogen Plant (GHP) sebanyak 8 unit, setelah sebelumnya pada Oktober 2023 meluncurkan GHP pertama di Indonesia melalui Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Muara Karang, Jakarta.
Direktur Jenderal Daya Baru, Terbarukan dan Konservasi Daya (EBTKE) Yudo Dwinanda Priaadi dalam keterangannya, Kamis (23/11) menjelaskan hidrogen merupakan bahan bakar masa depan yang sedang banyak dikembangkan di kancah Mendunia.
“Indonesia punya potensi pengembangan hidrogen hijau yang besar. Bahkan Pandai kita Mengenakan sendiri, maupun menjadi potensi ekspor. Leadership yang luar Standar dari PLN Demi Pandai mengakselerasi pengembangan hidrogen hijau ini,” ujar Yudo mewakili Menteri ESDM.
Baca Juga:
Cegah Kebakaran Akibat Korsleting, PLN Ungkap Pentingnya Standarisasi Perangkat Listrik
Yudo juga mengapresiasi langkah Segera PLN dalam mengembangkan hidrogen hijau di Indonesia. Dalam waktu satu bulan, PLN berhasil menambah 20 unit GHP tersebar di seluruh Indonesia.
“Setelah pertemuan terakhir pada bulan Lewat di PLTU Muara Karang, PLN berjanji Demi memperbanyak hydrogen plant ini. PLN telah mengakselerasi langkah ini,” kata Yudo.
Direktur Esensial PLN Darmawan Prasodjo mengatakan GHP adalah langkah strategis PLN Demi membangun rantai pasok green hydrogen pertama di Indonesia. Inisiatif hijau ini diharapkan Pandai mengakselerasi transisi Daya dan mencapai NZE tahun 2060.
“Hari ini menjadi bukti, we walk the talk bahwa komitmen ini kami wujudkan dalam bentuk Konkret. Ini Tak hanya sekadar Green Hydrogen Plant, ini akan menjadi tonggak terbentuknya Supply Chain Green Hydrogen di Indonesia dan PLN menjadi pionirnya,” ungkap Darmawan.
GHP besutan PLN ini diproduksi dengan menggunakan sumber dari pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang terdapat di area pembangkit. Selain dihasilkan dari PLTS yang terpasang, hidrogen hijau ini juga menggunakan Renewable Energy Certificate (REC) yang berasal dari beberapa pembangkit EBT di Indonesia seperti yang pertama kali di terapkan di Indonesia melalui GHP Muara Karang.
Direktur Esensial PLN Nusantara Power, Ruly Firmansyah juga menuturkan bahwa hidrogen besutan PLN NP dapat menjadi salah satu Daya masa depan bagi Indonesia.
“Melalui GHP yang dihasilkan oleh unit pembangkit PLN Nusantara Power yang tersebar di seluruh Indonesia, distribusi hidrogen sebagai Daya alternatif akan lebih mudah dilakukan”, terang Ruly.
Gebrakan PLN Nusantara Power melalui peresmian pertama GHP bulan sebelumnya dan peresmian 8 GHP ini tercatat Pandai memproduksi 25,53 ton per tahun.
Langkah ini juga menjadikan PLN menjadi pionir terbentuknya rantai pasok kebutuhan hidrogen hijau di masa depan sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan, sekaligus mendukung Sasaran Pemerintah Demi mencapai Net Zero Emissions (NZE) tahun 2060. (HAP)
Baca Juga:
PLN Mobile Color Run 2024 di Surabaya Diserbu Peminat, Begini Metode Daftarnya