PLN Nusantara Power Kebut Tahap Kedua Pembangunan PLTS IKN

Liputanindo.id SURABAYA –  PLN Nusantara Power (PLN NP) kebut penyelesaian pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Ibu Kota Negara (IKN) dengan total kapasitas 50 MegaWatt (MW).

Setelah sukses membangun dan mengoperasikan PLTS IKN 10 MW sebagai tahap pertama pada Februari 2024, PLN NP melanjutkan tahap berikutnyapembangunan 40 MW sejak Maret dan ditargetkan beroperasi penuh pada November 2024.

Letihan ini mendapatkan apresiasi dari Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jisman P. Hutajulu yang mengunjungi langsung PLTS IKN,  Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur pada pekan lalu.

“Saya rasa PLN Nusantara Power telah bekerja secara maksimal dan efisien dalam menghadirkan energi ramah lingkungan melalui PLTS IKN ini, saya melihat perkembangan yang cukup bagus dalam pembangunan PLTS IKN dalam menyokong kebutuhan energi IKN nantinya”, ujar Jisman melalui keterangannya, Senin (6/5/2024).

Cek Artikel:  Mind ID Berkomitmen pada Industri Pertambangan yang Ramah Masyarakat dan Lingkungan

Direktur Pengembangan Bisnis dan Niaga PLN Nusantara Power Muhammad Reza yang turut mendampingi lawatan tersebut juga menjelaskan komitmen perusahaan dalam memenuhi kebutuhan energi di masa depan, khusunya di IKN.

“Seperti yang kita ketahui, dalam mencapai Net Zero Emission (NZE) di tahun 2060, dibutuhkan pasokan energi bersih yang memadai. Salah satunya, melalui PLTS IKN 50 MW ini yang akan memasok kebutuhan energi di IKN dan sejalan dengan konsep smart city tersebut”, terang Reza.

Ruly Firmansyah, Direktur Penting PLN Nusantara Power menambahkan, PLTS dengan kapasitas 50 MW ini akan mampu menyuplai listrik ke gardu induk GIS IV di IKN. Bahkan, PLTS ini direncanakan mampu memasok seluruh kebutuhan listrik di IKN, bahkan melebihi kebutuhan yang sebenarnya.

Cek Artikel:  Percepatan Lelahan SDGs, Kemitraan Jadi Kunci Esensial

PLTS IKN 50 MW menjadi pionir pembangkit EBT di kawasan IKN. Peletakan batu pertama dilakukan langsung oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pada November 2023. PLTS ini dibangun di lahan dengan luas 80 hektar dengan 21.600 panel surya dan mampu menyerap tenaga kerja lokal hingga 337 pekerja. (HAP)

Mungkin Anda Menyukai