Liputanindo.id JAKARTA – PT PLN (Persero) meraih penghargaan kategori perusahaan Terdepan dalam Wujudkan Transisi Kekuatan.
Penghargaan yang diberikan dalam ajang Detikcom Awards 2023 ini diterima PLN karena Mempunyai peta jalan yang Terang dan sukses mendorong transisi Kekuatan melalui penggunaan Kekuatan Rapi di Indonesia.
Baca Juga:
PLN Sukses Amankan Suplai Listrik Pergantian Tahun Baru 2024
Penghargaan diserahkan langsung oleh Staf Spesifik Presiden RI sekaligus CEO Trans Digital Lifestyle Group, Putri Tanjung disaksikan Menteri Badan Usaha Punya Negara (BUMN) Erick Thohir yang juga menerima penghargaan sebagai Tokoh Transformasi BUMN dan CEO CT Corp, Chairul Tanjung, di Jakarta pada Kamis (21/9/2023).
Pemimpin Redaksi Detik.com Alfito Deannova mengatakan, penghargaan ini diberikan sebagai apresiasi bagi perusahaan yang berinovasi dan memberikan Akibat positif bagi kehidupan.
“Kami menyadari bahwa Ciptaan Tak hadir begitu saja, ia melalui proses kreatif yang panjang hingga kemudian terbentuk dan berdampak. Sebagai media publik, kami memberi tempat yang terhormat bagi setiap Ciptaan yang adaptif terhadap perkembangan Era serta berdampak positif bagi kehidupan,” ujar Alfito.
Menteri BUMN Erick Thohir yang turut hadir juga mengapresiasi PLN yang Maju mendorong upaya transisi Kekuatan di Indonesia, di mana Begitu ini Kementerian BUMN Maju mendorong perusahaan di dalamnya mewujudkan ekosistem lebih hijau.
“Karena itu ekosistem yang kita dorong ke depan adalah satu bagaimana BUMN mendorong yang namanya ekonomi hijau. Kedua, BUMN Maju mendorong yang namanya ekosistem dari pada digitalisasi dan Ciptaan,” ujar Erick.
Direktur Esensial PLN Darmawan Prasodjo menyampaikan komitmen PLN dalam berinovasi mewujudkan transisi Kekuatan di Indonesia. Darmawan mengatakan, PLN selama 3,5 tahun terakhir telah bertranformasi dalam membangun kelistrikan lebih hijau berbasis Kekuatan baru terbarukan (EBT).
Hal ini dimulai dengan merancang Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) paling hijau sepanjang sejarah Indonesia, yakni penambahan 51,6% pembangkit dari EBT.
“Sejak 3,5 tahun Lampau kami merancang RUPTL dan kami sudah menghapus 13 GW PLTU berbasis batu bara sehingga kami Pandai menghindari emisi gas rumah kaca 1,8 miliar ton selama 25 tahun. Apakah sudah cukup? belum. Kami juga mengeluarkan peta jalan Net Zero Emissions di tahun 2060, di mana kalau bussines as usual emisinya naik jadi 1 miliar ton tapi ini menjadi 0 ton di tahun 2060,” ucap Darmawan dalam keterangan pers, Jumat (22/9/2023).
Karena itu, Darmawan mengatakan PLN Maju melakukan berbagai upaya percepatan di tengah adanya tantangan transisi Kekuatan. PLN telah merancang skenario transisi Kekuatan di Indonesia melalui Accelerated Renewable Energy Development Buat mengatasi missmatch antara Posisi episentrum EBT yang jauh dari pusat ekonomi dan industri. PLN membangun green enabling smart grid yang dilengkapi dengan smartgrid dan flexible generations.
“Skenario ini akan mengakselerasi penambahan pembangkit Kekuatan terbarukan hingga 75 persen dengan tetap menjaga keandalan sistem, serta meningkatkan kapasitas pembangkit EBT dari sebelumnya 22 GW (business as usual) menjadi 60 GW pada 2040,” Terang Darmawan.
Menurutnya, berbagai upaya ini dilakukan bukan hanya karena adanya perjanjian Global maupun kebijakan yang Eksis tetapi Krusial Buat keberlanjutan di masa depan.
“We doing this because we do really get to make sure that the future the next generations is better than today. Maka dulu tugas PLN adalah menyediakan listrik tetapi sekarang tugas PLN juga adalah to take care the enviroment,” pungkas Darmawan. (HAP)
Baca Juga:
Pelanggan Serbu Gelegar PLN Mobile di Surabaya