PLANETARIUM UIN Walisongo, yang berlokasi di Semarang Jawa Tengah, tercatat sebagai planetarium terbesar di Indonesia, bahkan Asia Tenggara.
Sebagai planetairum universitas terbesar ketiga di dunia, planetarium ini memiliki diameter mencapai 18 meter, menurut data WorldWide Planetarium. Ukuran diameter ini hanya sedikit lebih kecil dari planetarium terbesar yang memiliki diameter sekitar 20 meter.
Tak hanya itu, pada 2022, planetarium UIN Walisongo menjadi salah satu destinasi yang dikunjungi para delegasi H20 dari 40 negara dan Rukyatul Hilal. Planetarium ini juga dibuka untuk umum.
Baca juga : Tantangan Pangan Sehat Jadi Sorotan di Food Ingredients Asia 2024
Lebih lanjut, planetarium UIN Walisongo menawarkan berbagai layanan untuk publik, termasuk wisata religi dalam bentuk edu-astronomi. Hal itu mencakup pemutaran film dokumenter berfokus pada astronomi, serta simulasi yang menjelaskan tentang fenomena alam.
Dengan memanfaatkan teknologi canggih untuk menciptakan simulasi langit malam yang realistis, planetarium ini tidak hanya menambah daya tarik pembelajaran astronomi, tetapi juga memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai kebesaran ciptaan Tuhan.
Dibangun dengan empat lantai dan memiliki kapasitas 190 orang, planetarium ini juga memiliki fungsi ganda, yaitu sebagai observatorium dan planetarium. Jadi, tidak hanya untuk penelitian, planetarium tersebut juga digunakan untuk wisata edukasi di Jawa Tengah.
Oleh karena itu, melalui planetarium ini, masyarakat yang berkunjung dapat menyaksikan simulasi rukyatul hilal dengan gambar yang sangat jelas, bahkan dapat dinikmati tanpa perlu kacamata khusus.
Planetarium UIN Walisongo dilengkapi dengan tiga teropong, yakni teropong besar yang dipakai untuk melihat objek kedalaman langit (deep sky object), teropong hilal, dan teropong matahari. (Z-3)