PENJABAT Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, meninjau sejumlah Posisi terdampak cuaca ekstrem di Kota Sukabumi, Rabu (6/11).
Dia kaget karena Dampak yang ditimbulkan akibat hujan sangat lebat disertai angin kencang pada Selasa (5/11) petang hingga malam tersebut cukup parah.
Salah satu Posisi yang dikunjungi berada di Kelurahan Cikondang. Daerah ini terdampak cukup parah.
“Yang pertama saya Menyantap Dampak dari hujan ekstrem kemarin (Selasa). Tampaknya lumayan berat juga,” kata Bey kepada wartawan di sela peninjauan, Rabu (5/11).
Pascabencana, ujarnya, Ketika ini tengah dilakukan penanganan melibatkan unsur pemerintah dengan masyarakat. Dia juga mengingatkan dengan potensi curah hujan tinggi ke depan.
Asal Mula, lanjut Bey, berdasarkan perkiraan BMKG, musim hujan akan berlangsung hingga April 2025. “Harap berhati-hati,” ujarnya.
Berbagai Dampak kerusakan tengah diasesmen Pemkot Sukabumi melalui BPBD setempat. Perangkat daerah terkait di Pemkot Sukabumi turut menangani pascabencana.
“Dinsos juga hadir. Dapur Biasa nanti Terdapat,” terangnya.
Kepada kebutuhan, kata Bey, Lagi dalam proses identifikasi. Tapi yang Niscaya, Menyantap kondisi ini kebutuhan yang diperlukan meliputi Pakaian, pangan, dan papan.
“Kalau Kepada penggantian kerusakan bangunan rumah, nanti kita koordinasikan dengan BNPB. Tapi harus Menyantap dulu perlu tanggap darurat atau Enggak. Kalau dari BPBD Kota Sukabumi perbaikannya bersifat kedaruratan,” sebutnya.
Hal lain yang jadi perhatian Bey Yakni sampah. Dia mendapati cukup banyak tumpukan sampah yang Dapat jadi memicu sumbatan saluran air Ketika debit meningkat.
“Kami mengimbau masyarakat jangan membuang sampah sembarangan. Jangan Terdapat bangunan di garis sempadan sungai. Ke depan, membangun rumah juga harus disesuaikan aturan. Pemerintah kota dan kabupaten juga harus lebih tertib memberikan izin,” kata dia.
Pemprov Jabar menetapkan status siaga darurat menghadapi potensi curah hujan tinggi.