Pizza Hut Berganti Nama Menjadi Ristorante, Akibat Boikot Produk Israel?

Liputanindo.id JAKARTA – Belum berakhirnya Serangan Israel di Palestina juga direspon dengan gelombang solidaritas dari seluruh dunia. Salah satunya dengan aksi boikot produk yang terkait Israel, termasuk Indonesia. Salah satu yang terkena aksi boikot tersebut adalah Pizza Hut.


Di tengah aksi boikot tersebut, Pizza Hut Indonesia yang berada di Dasar naungan PT Sarimelati Kencana Tbk (PZZA) mengeluarkan pernyataan yang mengklaim bahwa perusahaan di Indonesia tak Eksis Interaksi dengan Israel.

Direktur Operasional Pizza Hut Indonesia, Boy Ardhitya Lukito mengatakan, simpang siur informasi produk pro Israel itu berimbas pada turunnya kinerja penjualan Pizza Hut. Ia menilai, pemerintah lelet mengantisipasi permasalahan tersebut, sehingga kinerja perusahaan di berbagai industri terlanjur terdampak atas hal ini.

Cek Artikel:  1 Sepuluh tahun Jokowi, Kemiskinan Ekstrem Turun


“Kelambatan kehadiran pemerintah Buat segera mengklarifikasi atau menjembatani dari apa teriakan-teriakan masyarakat atau tuduhan masyarakat dengan Fakta yang faktual yang Fakta sebenarnya jadinya memang berimbas ke semuanya,” dikutip dari  keterangan resminya, Jumat (15/12/2023).


Dampak dari boikot tersebut cukup terasa di pasar saham. Saham Pizza Hut di Dasar PT Sarimelati Kencana Tbk (PZZA) turun Kurang Lebih 6%. Harga per lembar saham terendah di Bilangan Rp 398 pada 30 November dengan rata-rata kini Rp 414.


Setelah mengalami hal tersebut, Pizza Hut Indonesia kemudian menghadirkan 21 resto berkonsep baru bernama Ristorante. Ristorante baru diluncurkan di berbagai Daerah di Indonesia secara serentak pada 1 Desember 2023.

Cek Artikel:  Ekosistem Digital Perkuat Bisnis UMKM


Boy mengatakan Ristorante merupakan manifestasi dari Penemuan lokal, sebuah ide yang diciptakan oleh Pizza Hut Indonesia.


“Yang dirumuskan dan dijalankan oleh orang Indonesia, Buat masyarakat Indonesia,” kata Boy. (IRN)

Mungkin Anda Menyukai