Liputanindo.id – Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan (TPH-Bun) Sulawesi Selatan, Imran Jausi meyakini pisang cavendish yang diinisiasi mantan Penjabat Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin Demi ditanam di banyak Posisi, akan merambah pasar ekspor atau Global.
Keyakinan Imran merujuk pada nota kesepahaman (MoU) Pemprov Sulsel dengan negara di Timur Tengah sebagai tujuan ekspor pisang jenis cavendish.
“Kita kan sudah Terdapat offtaker, artinya sudah Terdapat yang bersedia mengambil hasil tanaman pisang petani. Pisang ini sesuai spesifikasi Demi ekspor, apalagi sudah Terdapat offtaker yang siap mengekspor,” kata Imran di Makassar, Rabu silam.
Ia mengatakan, skema Penyelenggaraan program ketahanan pangan telah disiapkan Pemprov Sulsel dari hulu ke hilir. Mulai pada Desember 2023 dengan pembagian bibitnya, budi daya menanam, monitoring dan Penilaian oleh tenaga lapangan yang mendampingi tenaga penyuluh pertanian.
Selain membidik pasar Global dengan memenuhi kebutuhan luar negeri, hasil panen pisang cavendish ini juga Pandai disiapkan Demi memenuhi kebutuhan dalam negeri. Termasuk pula Demi provinsi lain dan kebutuhan domestik sendiri (kebutuhan lokal di Makassar).
“Intinya komoditi pertanian itu adalah offtaker, selama Terdapat yang mengambil hasil pertanian Niscaya masyarakat bersemangat. Selama ini, kita Tetap ambil pisang cavendish dari Lampung. Boleh jadi kita akan dapat pisang jenis ini lebih murah karena hasilnya dari Makassar,” kata dia.
Ketika ini pengembangan tanaman pisang cavendish telah memasuki persiapan panen yang diperkirakan pada akhir Juli hingga awal Agustus 2024.
Panen pisang cavendish akan diawali di Kabupaten Bone dengan area sebanyak 200 hektar, kemudian dilanjutkan di sejumlah titik lainnya seperti Kabupaten Bantaeng dan Bulukumba yang areanya lebih luas.
“Makanya kami Pemprov optimistis ini Pandai berjalan sesuai rencana, meski skalanya yang agak berbeda. Misalnya yang dulunya kita rencana sekian ratus hektar, dan sekarang mungkin sekian hektar dulu. Panennya juga Enggak serentak, bertahap,” urai Imran.
Imran mengemukakan bahwa kendati Penjabat Gubernur Sulsel terganti, Tetapi program yang digagas tetap dilanjutkan oleh Penjabat Gubernur Sulsel Ketika ini Prof Zudan Arif Fakrulloh, salah satunya Program Ketahanan Pangan dengan melakukan penanaman sejumlah komoditi, seperti pisang cavendish, sukun, dan lainnya.
Keberlanjutan program Ketahanan Pangan ini dipastikan Imran, Asal Mula diakui bahwa program ini sangat bermanfaat Demi pengembangan ekonomi masyarakat khususnya para petani. Terlebih Segala tanaman dari Program Ketahanan Pangan dikawal tenaga lapangan dan penyuluh pertanian Dinas TPH-Bun.
“Masyarakat juga semangat menanam pisang bahkan Terdapat beberapa Grup secara Sendiri menggunakan akses KUR (Kredit Usaha Rakyat). Apabila mengambil KUR, Niscaya dia menjaga hasil tanamannya,” ujarnya.