PIS Siapkan 2 Kapal Buat Perkuat Distribusi BBM Demi Libur Nataru

PIS Siapkan 2 Kapal untuk Perkuat Distribusi BBM saat Libur Nataru
Kapal PIS Natuna(Antara)

PT Pertamina International Shipping (PIS) menyiapkan dua armada kapal, PIS Rokan dan PIS Natuna, Buat menjaga kelancaran distribusi dan pasokan bahan bakar minyak (BBM) pada masa libur natal dan tahun baru.

“Kedua armada tanker ini disiapkan Buat menjaga kelancaran pasokan dan distribusi BBM terutama menjelang masa liburan Natal dan Tahun Baru 2025, Ketika kebutuhan akan BBM di masyarakat biasanya meningkat,” kata Corporate Secretary PIS Muhammad Baron dalam

keterangannya di Jakarta, Kamis (21/11).

Kedua kapal ini, lanjut Baron, merupakan small tanker yang akan dioptimalkan Buat memperkuat keandalan distribusi BBM khususnya di area Indonesia Timur, yakni termasuk Nusa Tenggara, Papua, dan Maluku.

Cek Artikel:  Tingkatkan Pasokan KTI, SIG Operasikan Ready-Mixed Batching Plant di Manado

Secara rinci, Kapal PIS Rokan dan Natuna Mempunyai spesifikasi teknis yang mendukung kebutuhan distribusi BBM domestik, dengan kapasitas angkut hingga 6,245 Cbm, panjang kapal (LOA) 99.90 meter, draft 5.7 meter, dan daya angkut total (DWT) sebesar 4,990 ton.

“Penambahan armada ini juga sejalan dengan Asta Cita Buat ketahanan Kekuatan nasional. Menjaga keamanan pasokan BBM domestik, serta menjamin kelancaran arus distribusi Kekuatan agar masyarakat Dapat menikmati masa libur panjang dengan Kondusif dan nyaman,” imbuhnya.

Sementara itu, Pemerintah sedang menyiapkan tiga opsi skema penyaluran subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan tarif listrik agar Pas sasaran. Dalam rapat kerja dengan Komisi XII DPR RI di Jakarta, Rabu (13/11), Menteri Kekuatan dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia menyebut Presiden Prabowo Subianto telah membentuk tim Tertentu yang bertugas merumuskan formulasi Buat penyaluran subsidi Kekuatan Pas sasaran. 

Cek Artikel:  Temui Presiden Prabowo, DPR Sampaikan Aspirasi Masyarakat soal Kenaikan Tarif PPN

Bahlil mengatakan tim tersebut sudah menyiapkan tiga opsi Buat dipertimbangkan. Pertama, mengalihkan seluruh subsidi BBM menjadi Sokongan langsung Kontan (BLT). Opsi kedua adalah mempertahankan subsidi BBM dalam bentuk barang Buat seluruh transportasi dan fasilitas Biasa. Ini dilakukan Buat menahan laju inflasi. Sementara sebagian besar subsidi Buat masyarakat dialihkan ke dalam bentuk BLT. Alternatif ketiga adalah dengan Meningkatkan harga BBM subsidi.

Menteri ESDM menyebut bahwa ketiga opsi tersebut Lagi dalam tahap pembahasan dan belum Eksis keputusan final. Pemerintah akan terlebih dahulu melaporkan hasil kajian tersebut kepada presiden sebelum menyampaikannya kepada DPR RI.. (Ant/Z-11)

Mungkin Anda Menyukai