Pimpinan Pesantren dan Ustaz di Bekasi Diduga Cabuli Santriwati, Nyaris Dihajar Ratusan Massa

Liputanindo.id – Polisi mengevakuasi seorang pimpinan Pondok Pesantren Al-Qonaah di Kabupaten Bekasi, S (52), dan seorang guru, MH (29), Jumat malam (27/9), karena diduga mencabuli seorang santriwati.

“Kami evakuasi karena massa berjumlah Sekeliling 300 orang menuntut pertanggungjawaban,”  kata Kapolsek Cikarang Utara, Kompol Sutrisno dalam keterangan resminya di Jakarta,  Sabtu.

Oleh karena itu, kata Sutrisno, pihaknya telah mengerahkan 20 personel Kepada melakukan pengamanan terhadap massa yang mendatangi pondok pesantren.

“Petugas juga telah berkoordinasi dengan tokoh masyarakat, seperti Kepala Desa Karangmukti, Sumardi dan Kepala Desa Karangsatu, Sarim, yang turut hadir Kepada menenangkan massa, ” katanya.

Tetapi, kerumunan Lanjut membesar, hingga pukul 19.00 WIB dirinya tiba di Posisi, diikuti oleh Kasat Samapta AKBP J. Sihombing dan Kasat Intel Kompol Victor Berliyantho, yang mengimbau kepada Anggota agar Tak melakukan tindakan melawan hukum.

Cek Artikel:  Minibus Musuh Arah dan Tabrak Pikap di Sulsel, Sopir Pikap Tewas di Tempat

Setelah negosiasi panjang, pada pukul 21.00 WIB, polisi berhasil mengevakuasi terduga pelaku S dan MH dari Posisi.

“Keduanya langsung dibawa ke Polres Metro Bekasi dengan pengawalan ketat oleh Unit Reskrim dan Tim Samapta Presisi guna diselidiki,” ucap Sutrisno.

Wakil Direktur Intelijen dan keamanan (Intelkam) Polda Metro Jaya AKBP Ardiansyah, yang tiba di Posisi pada pukul 21.50 WIB, juga memberikan instruksi agar keamanan di Sekeliling pondok diperketat guna menghindari potensi perusakan atau penjarahan.

Data menyebutkan,  Pondok Pesantren Al-Qonaah berdiri sejak 2020 dan hanya Mempunyai dua pengajar. Kasus ini Membangun aktivitas di pesantren tersebut terhenti total dan diduga banyak korban pencabulan, Tetapi belum berani melaporkan peristiwa ini karena merasa takut dan malu.

Cek Artikel:  Rumah Nihil yang Dimasuki Konten Kreator Horor di Semarang Sudah Dijaminkan ke Bank

Polres Metro Bekasi dan aparat desa juga Lanjut berkoordinasi Kepada menjaga suasa kondusif di tengah kekhawatiran akan terjadinya aksi anarkis dari masyarakat Sekeliling.

Mungkin Anda Menyukai