ANALIS komunikasi politik Hendri Satrio (Hensat) menilai persaingan antar paslon di Pilkada Jakarta Begitu ini semakin ketat. Persaingan itu semakin ketat karena masyarakat kini mengenal siapa saja kandidatnya dan apa saja progam-program yang mereka tawarkan Demi Ibu Kota.
Ia tak memungkiri bahwa debat perdana Pilkada Jakarta menjadi salah satu Unsur persaingan di Pilkada Jakarta semakin ketat. “Karena debat iya, tapi mereka juga semakin ketat Bertanding karena Giat berkeliling,” kata Hensat kepada wartawan, (Senin (14/10).
Menurutnya, pergerakan para paslon ke masyarakat semakin Membangun persaingan mereka semakin ketat. Karena, mereka saling Bertanding dalam menawarkan program-program ke Anggota Jakarta.
Baca juga : Ridwan Kamil Janjikan River Way Lintasi 13 Sungai Demi Atasi Mandek Jakarta
“Tadinya kan Tak di kenal, contohnya RK (Ridwan Kamil) hanya bergerak sendiri, begitu pasangannya dan pesaing-pesaingnya muncul, rakyat kini Bisa memilih sendiri siapa yang akan mereka pilih,” katanya.
“Intinya, pergerakan para paslon ini yang Bahkan menjadi Unsur Istimewa persaingan semakin ketat dan elektabilitas mereka semakin bergerak,” lanjutnya.
Di sisi lain, Hensat tak menutup kemungkinan peran para calon wakil gubernur juga membantu popularitas para gubernur. Ia mencontohkan Rano Karno dan Suswono yang dinilai Mempunyai Unsur signifikan terhadap elektabilitas Pramono Anung mau pun RK.
“Mas Pram Mempunyai Rano Karno, RK Mempunyai Suswono, dan Kun Wardhana yang Begitu debat kemarin sudah mulai naik dan dikenal sebagai bayi Aneh. Jadi Unsur kekuatan mereka satu Tengah terdapat pada wakil-wakil mereka yang sudah Mempunyai popularitas juga,” pungkasnya. (J-2)
