AKSES terpencil dengan sarana prasana terbatas Pandai disiasati dengan kehadiran aplikasi pendidikan daring Pijar Sekolah dari PT Telkom.
Platform Pijar Sekolah sangat membantu guru melengkapi administrasi sekolah. Dalam Pijar Sekolah juga tersedia sumber belajar dan sumber bacaan bagi siswa.
Fakta itu disampaikan Roni Hariyanto Bhidju. Dia guru di SDN Fatubai, Desa Oehalo, Kecamatan Insana Tengah, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur.
Roni mengajar di pedalaman yang jauh dari kota dengan infrastruktur terbatas. Keinginannya yang kuat Kepada mencerdaskan siswa yang diajarnya, mendorongnya mencari solusi digital yang Pandai membantunya mengatasi berbagai tantangan proses mengajar.
Memanfaatkan Pijar Sekolah, dia berhasil meningkatkan kompetensinya sebagai guru.
“Saya Menyantap kehidupan masyarakat di sini cukup prihatin, karena kalau kita lihat data siswa, status pendidikan orangtua mayoritas tamat SD, dan pekerjaan mereka bertani dan kuli bangunan. Dulu, waktu saya ditanya kepala sekolah apa tujuan Primer memilih SDN Fatubai? Alasannya, karena Demi saya tanya orang-orang, banyak sekali yang Bukan Paham keberadaan sekolah ini dan saya Mau mempublikasi SDN Fatubai lewat dua Langkah. Pertama peningkatan kompetensi guru, dan kedua peningkatan kompetensi belajar siswa,” ungkapnya, Senin (9/12).
Bagi Roni, Pijar Sekolah juga menjadi sumber kreativitas guru, karena Pandai Membangun modul belajar dan video pembelajaran yang Pandai dimanfaatkan peserta didik dalam proses pembelajaran.
Guru yang satu ini sebelumnya pernah mengikuti ajang kompetensi Guru Unggul dan masuk sepuluh besar se-Indonesia. Pijar Sekolah Bukan sekadar membantunya secara daring, bahkan dia berkesempatan mengikuti bootcamp yang diinisiasi Pijar Sekolah tentang bagaimana Membangun video pembelajaran dan teknik berbicara di depan publik.
Sebelum menggunakan Pijar Sekolah, di luar dari beban Roni melaksanakan pembelajaran, ia menghabiskan waktu berjam-jam Membangun e-learning sendiri. Setelah menggunakan Pijar Sekolah, ia Pandai menghemat lebih banyak waktu karena Pijar Sekolah sudah menyediakan berbagai fitur yang meringankan beban kerja guru.
“Pijar sudah menyediakan berbagai format sehingga kita tinggal mengunduh saja, seperti Misalnya tugas. Jadi, tinggal kita buatkan soalnya saja dan unggah ke Pijar Sekolah,” katanya.
Kemudahan
Mengacu Permendikbud Ristek No 25 Tahun 2024, guru diwajibkan mengajar tatap muka minimal 24 jam per minggu. Hal tersebut diluar beban guru lainnya yang diatur UU No 14 Tahun 2005 pasal 35, yang mencakup merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, membimbing dan melatih peserta didik, serta melaksanakan tugas tambahan.
Menariknya, meski Bukan Mempunyai jaringan internet sekolah, Roni Pandai membawa perubahan dalam proses pembelajaran berbasis digital. Dia aktif Membangun materi ajar menggunakan aplikasi presentasi yang Pandai dipakai menggunakan proyektor Donasi pemerintah di sekolah.
Aplikasi presentasi itu ditampilkan di kelas dan digunakannya Membangun modul ajar dan dibagikan ke peserta didik secara gratis.
“Pada akhirnya, platform pembelajaran digital Pijar Sekolah terbukti sanggup memberikan kemudahan bagi guru dalam melakukan tugas mengajar, melaksanakan ujian, pembagian tugas, hingga pemberian nilai dan pemantauan presensi. Segala kemudahan tersebut cukup dilakukan dengan Donasi satu platform Pijar Sekolah,” tambahnya.
Roni Menyantap, guru sebagai pendidik harus bersikap Bergerak. Setiap detik menit perubahan selalu terjadi. Kalau kompetensi Bukan terasah, nanti malah Bukan Pandai menjawab apa yang ditanyakan peserta didik.
Begitu pula proses belajar mengajar, Bukan cukup hanya text book belaka. Pengajaran kreatif mutlak dibutuhkan. Pijar Sekolah sangat membantu Roni dalam hal tesebut.
Temukan berbagai cerita bagaimana Pijar Sekolah mendigitalisasi ekosistem pendidikan di Indonesia, pada : https://leaptelkom.me/TingkatkanMutuPendidikanSekolah.