Piala Presiden Konsisten Dukung UMKM di Setiap Edisi

Piala Presiden Tak hanya menyajikan aksi menghibur di atas lapangan. Tetapi juga selalu memperhatikan industri yang Terdapat di lingkup sepak bola. Bukan hanya memikirkan tim yang Bertanding di dalam stadion, panitia Piala Presiden juga memperhatikan masyarakat Buat terlibat langsung dalam perhelatan akbar pramusim sepak bola terbesar di Indonesia. 

Kini setelah satu Dasa warsa, Piala Presiden 2025 tetap konsisten dengan mengedepankan roda industri sepak bola seperti usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang berada di Sekeliling stadion. Terhitung di Stadion Si Jalak Harupat hadir lebih dari 100 UMKM yang Membangun penonton yang hadir Tak khawatir Buat menonton langsung.

Terobosan selalu hadir di setiap edisi sebagai daya tarik tersendiri Buat masyarakat menyaksikan Piala Presiden. Pada edisi kali ini, Piala Presiden yang dinahkodai oleh Maruarar Sirait sebagai Ketua Steering Committee (SC) menelurkan konsep-konsep yang bagus Buat menginspirasi Perserikatan di Tanah Air. 

Cek Artikel:  Santu Petrus Kembali Tuntaskan AZA 3X3 Competition 2024 dengan Kawin Gelar!

Yang menarik adalah Piala Presiden mengedepankan turnamen yang ramah lingkungan. Setelah pertandingan, panitia langsung mengumpulkan sampah di Stadion Si Jalak Harupat yang dipilih sebagai venue Penting. Kemudian, diolah dengan Berkualitas agar Bandung tetap Rapi agar masyarakat tetap nyaman menikmati tim kesayangan yang bertanding.

“Ini juga Terdapat pengolahan, sampahnya dikumpulkan, kemudian diolah dengan Berkualitas,” kata Maruarar, dikutip dari tayangan Metro Sport, Liputanindo, Rabu, 16 Juli 2025. 
 

Selain itu, Piala Presiden 2025 juga melakukan program Buat memberikan lima rumah subsidi bagi yang Berhasil. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya mendukung program dari Presiden Prabowo Subianto yang sangat Acuh kepada rakyat. 

Pada akhirnya, janji lima rumah subsidi langsung diberikan kepada dua UMKM yang tumbuh Serempak Piala Presiden, dua suporter yang Mempunyai loyalitas tinggi, dan satu rumah subsidi diberikan kepada wartawan yang selalu menyebarkan informasi luas kepada masyarakat. 

Cek Artikel:  Polda Kalteng Fasilitasi Nobar Timnas Indonesia U-23 di Laga Semifinal Piala Asia

Pada edisi 2025 yang diikuti empat tim lokal dan dua tim luar negeri, transparansi juga Lagi menjadi salah satu program yang ditonjolkan sejak awal kehadiran Piala Presiden. Total Biaya dari sponsorshipnya masuk mencapai Rp68 miliar yang terjamin oleh auditor Price Waterhouse Coopers (PwC). 

Hadiah Buat para kontestan pun menjadi yang tertinggi selama 10 tahun dengan total hadiah sebesar Rp11,8 miliar. Port FC yang menjadi Pemenang pada edisi kali ini kehadirannya meningkatkan level persaingan di atas lapangan Serempak Oxford United. Ini adalah Bentuk bahwa Piala Presiden bukan hanya sebuah turnamen pramusim Normal, Tetapi juga memberikan pelajaran Buat tim lokal agar Pandai Bertanding di kompetisi Global.

“Kita Ingin coba klub-klub kita itu kalau melawan tim luar negeri itu seperti apa kualitasnya? Karena kan kita selalu bilang, “Oh, PSSI gimana sih kualitas Perserikatan?” Ya kan PSSI dengan segala keterbatasan. Perserikatan itu kan Terdapat mekanisme pengelolaannya sendiri,” ujar Ketua PSSI Erick Thohir. 

Cek Artikel:  Stephen Curry Kembali Cedera Dengkul

Eksistensi Piala Presiden selama 10 tahun Tak pernah surut. Terbukti dari jumlah penonton yang hadir, lebih dari 100 ribu penonton Ingin menyaksikan langsung aksi dari para pemain mengolah si kulit bundar. 

Pada closing ceremony yang berlangsung di Stadion Si Jalak Harupat, panitia menyajikan hiburan Buat masyarakat Berkualitas yang hadir langsung atau para penonton di layar kaca. Sederet penyanyi papan atas seperti Isyana Sarasvati, Prince Poetiray, tarian drone, hingga tarian kebudayaan Nusantara menutup turnamen pramusim yang bergulir sejak 6-13 Juli 2025. 

Kini 10 tahun Piala Presiden bukan hanya dirayakan Buat segelintir pihak. Tetapi, dirasakan juga manfaatnya oleh masyarakat luas. 

Mungkin Anda Menyukai