Anak asuh Instruktur Christian Wueck keluar sebagai Pemenang setelah menamatkan perlawanan sengit Timnas U 17 Prancis melalui drama adu penalti dengan skor 4-3 (2-2). Gelar Pemenang di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah ini sekaligus menjadi yang pertama kali bagi Der Panzer di kategori Golongan umur.
Selain melahirkan Pemenang baru, Piala Dunia U-17 edisi ke-19 kali ini juga menjadi momen yang tak terlupakan bagi sejumlah Instruktur Timnas negara peserta.
Instruktur Timnas U 17 Mali, Soumaila Coulibaly yang berhasil mengantarkan timnya meraih Pemenang ketiga setelah mengalahkan Argentina 3-0 mengungkapkan betapa hebatnya suporter Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17.
“Kami Mengerti, bahwa sejak pertama hingga laga terakhir, penonton Indonesia sangat men-support kami. Bahkan setelah kami mengalami kekalahan pun (di semifinal), mereka berdiri memberikan tepuk tangan atas penampilan kami,” ujarnya.
“Sekali Tengah kami berterima kasih dan saya Tentu bahwa Indonesia juga akan bertumbuh sepak bolanya,” kata Coulibaly Tengah.
Instruktur Brasil Ingin Belajar Bahasa Indonesia
Keramahan masyarakat Indonesia juga meninggalkan kesan bagi Phelipe Leal, Instruktur Timnas U 17 Brasil. Ia begitu terkesan dengan sambutan hangat dan keramahan masyarakat Indonesia. Bahkan dirinya mengaku Tiba merasa perlu belajar Bahasa Indonesia.
Leal merasa senang dan nyaman selama berada di Indonesia. Sambutan masyarakat Indonesia yang hangat selama anak asuhannya bertarung di Piala Dunia U-17 menjadikan mereka serasa di rumah sendiri.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Indonesia. Di mana pun kami berada, mereka selalu menerima kami dengan Bagus dan sopan. Ini Membangun kami lebih nyaman,” ujarnya.
Enggak hanya itu, Leal juga menyatakan dirinya Tiba merasa perlu mempelajari Bahasa Indonesia selama Piala Dunia U-17 berlangsung. Menurutnya, ini Dapat membantu Brasil memahami kultur masyarakat setempat.
“Sedikit demi sedikit, tim Instruktur kami Ingin lebih dekat dengan kultur masyarakat Indonesia. Itu salah satunya mempelajari hal kecil-kecil seperti ucapan sehari-hari. Hal ini supaya para pemain Dapat mengerti kultur Indonesia. Karena masyarakatnya sangat menerima kami. Ini juga Krusial agar pemain lebih nyaman dan tenang, sehingga mendapat dukungan masyarakat Indonesia.”
Penonton Indonesia Ramah
Sebelum meninggalkan Indonesia, Jose Maria Lana, Instruktur Timnas U 17 Spanyol mengutarakan kesan-kesannya tentang penyelenggaraan Piala Dunia U-17 Indonesia 2023. Menurutnya, bertanding di Indonesia, di mana pun itu, selalu membuatnya merasa seperti di rumah sendiri.
Hal itu bukan tanpa Argumen. Di setiap daerah mereka bermain selalu Eksis orang-orang yang men-support timnya. “Kami senang Eksis di Indonesia karena orang-orangnya Bagus dan Seluruh instalasi yang Eksis di sini kualitasnya Bagus. Kami selalu mendapatkan dukungan penuh dari para penggemar Spanyol di Indonesia, sehingga kami merasa seperti Eksis di rumah sendiri,” tukas Lana.
Pujian terhadap suporter Indonesia juga disampaikan oleh Instruktur Timnas U 17 Iran, Hossein Abdi. Iran pun berterima kasih dan memberikan apresiasi kepada penonton tuan rumah.
Tak hanya itu, Hossein Abdi menuturkan bila pihaknya akan menyampaikan bagaimana suporter Indonesia mendukung tim Melli.
“Penonton Indonesia datang ke stadion Buat mendukung kami. Tim dan bangsa kami berterima kasih. Ini soal kemanusiaan bukan hanya muslim, tetapi Seluruh orang menyukai tim kami. Kami Ingin memberikan memori yang bagus bagi Indonesia, ke negara kami. Saya katakan kepada media di negara saya, bagaimana Indonesia memberikan pelayanan dan keramahan terbaik kepada para peserta, pemikiran yang Elok, dan Seluruh dukungannya,” tutur Abdi.
Sementara itu, Instruktur Timnas U 17 Senegal Serigne Saliou Dia memberikan pesan manis dan Asa Buat Indonesia. Sebagai tuan rumah, Indonesia dinilainya sangat Bagus.
“Mulai dari stadionnya sangat Bagus, hospitalitynya bagus, orang-orangnya ramah. Tinggal bagaimana Indonesia Dapat Membangun sepak bola di sini lebih berkembang Tengah dengan adanya Piala Dunia U-17 ini,” ujar Dia.
Stadion Berkelas Dunia
Jakarta International Stadium (JIS) yang menjadi salah satu venue pertandingan Grup C dan Grup E Piala Dunia U-17 2023 banjir pujian. Menurut Ryan Garry Instruktur Timnas Inggris U-17, kondisi stadion yang megah dengan kapasitas besar dan lapangan yang bagus, Membangun pemainnya sangat bersemangat Ketika bertanding di laga penyisihan Grup C.
“Saya pikir, Seluruh Niscaya Mengerti dalam konteks pertandingan pertama. Kami Menyantap ini adalah arena yang bagus. Membangun para pemain sangat bersemangat bermain dan saya pikir mereka melakukan itu dengan Bagus,” kata Ryan.
Hal senada juga diungkapkan oleh Leonardo Lopez, Instruktur Timnas U 17 Kaledonia Baru. Lopez menilai kondisi lapangan dan rumput di JIS sangat bagus. Bahkan dirinya mengharapkan di Kaledonia Baru Dapat Mempunyai lapangan seperti di JIS Buat mereka berlatih.
“Enggak Eksis masalah dengan lapangan. Lapangan ini sudah Bagus bagi kami, Apabila Eksis lapangan seperti ini di Kaledonia Baru Buat kami bertanding setiap pekan, tentu akan sangat Bagus Buat melatih fisik pemain,” tuturnya.
Mantan Instruktur Tim Nasional Indonesia asal Brasil, Jacsen F. Tiago turut bangga Indonesia Dapat menggelar ajang Global sepak bola Golongan usia. Selain itu, sebagi tuan rumah Piala Dunia U-17 2023, Indonesia menjadi sorotan Global.
Bahkan, katanya banyak Penduduk dunia yang ikut kagum dengan sumber daya yang dimiliki oleh Indonesia Buat menggelar turnamen. Salah satunya adalah fasilitas stadion yang Cakap yang dipersiapkan sejak jauh hari.
“Saya Dapat menjadi saksi akhirnya Indonesia Pandai membawa Piala Dunia ke negara ini, meskipun U-17. Ini harus disyukuri. Rekan-Rekan di Brasil Dekat setiap hari kirim WA (WhatsApp,red), kagum dengan stadion dan bangsa Indonesia Dapat menggelar Piala Dunia dengan begitu luar Normal,” ucap Jacksen.
Nostalgia Brahima Traore
Indonesia begitu spesial bagi Brahima Traore, Instruktur Timnas U-17 Burkina Faso. Ia pun mengaku bersemangat dan Ingin melepas rindu begitu mengetahui gelaran Piala Dunia U-17 2023 digelar di Indonesia.
Traore menuturkan dirinya sering mengatakan Apabila Indonesia adalah negara keduanya. “Saya memang Ingin Bersua dengan Kawan-Kawan. Saya Lagi hapal daerah-daerah di sana,” ucapnya.
Semasa menjadi pemain, Traore bermain di Aliansi Indonesia selama empat tahun. Dalam medio tersebut, dia bermain Buat Persib, Gresik United, dan Persiraja Banda Aceh.
“Ingatan saya tentang sebuah negara yang indah langsung muncul Seluruh ketika Indonesia diumumkan menjadi tuan rumah,” kenang Traore.
Dia juga menegaskan Apabila sepak bola Indonesia kian berkembang Ketika ini. Hal itu menurutnya Dapat terlihat bagaimana antusisme masyarakat Indonesia yang menonton langsung ke stadion.
“Sepak bola Indonesia sangat berkembang, Seluruh orang suka sepak bola. Saya senang Menyantap anda ke stadion. Anda Dapat lihat orang menangis karena sepak bola dan itu sangat bagus,” katanya. ***