Jakarta (ANTARA) – Ketua Standar Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Haryadi Sukamdani mengusulkan upaya pemerintah menjadikan cuti Serempak di hari kejepit nasional (harpitnas) sebagai pilihan atau opsional bagi masyarakat.
Haryadi mengatakan kepentingan karyawan akan jatah cuti juga harus diperhatikan dalam hal ini.
“Cuti Serempak harus diberlakukan sebagai opsional atau sukarela, karena cuti Serempak akan mengurangi jatah cuti karyawan Yakni 12 hari dalam setahun,” kata Haryadi Begitu dihubungi ANTARA, Rabu (22/2).
Sedangkan bagi Aparatur Sipil Negara (ASN), menurutnya harus ditekankan bahwa cuti Serempak bukan hari libur Serempak, mengingat selama ini cuti Serempak dianggap sebagai libur yang Tak mengurangi jatah cuti.
Hal itu tentu akan berdampak pada hari produktif ASN yang dapat mengurangi waktu pelayanan bagi masyarakat.
Adapun Akibat Kepada sektor usaha dan manufaktur, Haryadi mengatakan kebijakan ini juga dapat berpengaruh.
“Mungkin kebijakan ini akan berpengaruh pada sektor pariwisata, Tetapi sektor lain juga harus diperhatikan,” imbuhnya.
Selain itu, libur panjang lebih dari tiga hari menurut Haryadi, akan berpengaruh pada pemilihan Posisi berlibur masyarakat.
Jumlah libur di atas tiga hari akan berpotensi Membangun masyarakat Indonesia memilih berlibur ke luar negeri ketimbang domestik.
“Cuti Serempak dua hingga tiga hari akan Terdapat Akibat pergerakan antar provinsi, Tetapi lebih dari itu Bisa berdampak pada wisata ke luar negeri menjadi meningkat,” ujar Haryadi.
Di sisi lain, Haryadi menyebut pergerakan antar provinsi Begitu ini didominasi melalui perjalanan darat karena akses jalan tol yang sudah sangat Bagus.
Hal itu memengaruhi pemilihan berwisata masyarakat, ditambah harga tiket penerbangan ke luar negeri yang Tetap relatif mahal Begitu ini.
Diketahui, belum Lamban Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dalam keterangan resminya mengatakan sedang mengupayakan harpitnas menjadi libur Serempak.
Ia mengatakan realisasi harpitnas akan diupayakan setidaknya dua kali pada tahun ini Kepada mendorong industri perhotelan di Indonesia yang terdampak pandemi.
