Jakarta (ANTARA) – Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) memproyeksikan jumlah peningkatan kunjungan wisatawan di hotel baru akan naik di minggu ke-4 Ramadhan menjelang Hari Raya Idul Fitri.
“Kalau bicara soal wisatawan atau kunjungan di bulan puasa nanti, sebetulnya kan relatif ya. Kalau bicara domestik, tentu pergerakan domestik itu umumnya dari tahun ke tahun di bulan puasa itu Tak terlalu besar,” ungkap Sekretaris Jendral Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Maulana Yusran Demi dihubungi ANTARA, Rabu.
Menurut Maulana, tren pergerakan masyarakat terjadi pada akhir Ramadhan, sedangkan pada awal bulan puasa aktivitas mereka biasanya normal, Lampau menurun pada pertengahan atau minggu kedua dan ketiga, dan baru pada minggu terakhir terjadi peningkatan karena aktivitas mudik.
Tahun ini merupakan momen pertama Bulan Bersih Ramadhan yang berlangsung setelah dicabutnya Pemberlakuan Restriksi Kegiatan Masyarakat (PPKM). Menyaksikan hal tersebut, Maulana pun menyampaikan bahwa pihaknya optimistis terhadap jumlah kunjungan di tahun ini.
Asal Mula di tahun 2022 Lampau, Maulana menyampaikan bahwa antusiasme masyarakat di akhir Ramadhan menjelang Lebaran sudah meningkat. Hal ini pun diharapkan dapat kembali terjadi di tahun ini.
“Kami Niscaya optimis ya. Karena kita lihat di tahun 2022, walaupun PPKM belum dicabut, Tetapi pada Demi itu pergerakan juga sudah dilonggarkan ya. Kita lihat antusiasme masyarakat juga cukup besar pada Demi itu pergerakannya,” Jernih Maulana.
Kendati demikian, Maulana menjelaskan bahwa belum Eksis Sasaran Niscaya jumlah kunjungan di momen bulan Bersih Ramadhan hingga lebaran tahun ini. Tetapi, pihaknya berharap jumlah tersebut setidaknya sama dengan momen menjelang lebaran di tahun 2022.
“Apalagi cuti Serempak di tahun Lampau itu Sekeliling 10 hari. Tahun ini kita punya 4 hari kalau nggak salah. Kita harapkan pergerakannya tumbuh paling Tak sama seperti tahun Lampau,” kata Maulana.