Ilustrasi PHK. Foto: Medcom.id
New York: Sejak industri teknologi Amerika Perkumpulan (AS) memangkas ratusan ribu pekerjaan dalam pemutusan Rekanan kerja (PHK) massal yang berlangsung pada 2022 dan 2023, sektor tersebut telah beralih ke pemangkasan rutin. Teranyar, Meta bakal memangkas Sekeliling lima persen dari 74.067 tenaga kerjanya, dalam upaya Demi menyingkirkan pekerja dengan kinerja Tak baik.
Dalam rapat Lumrah perusahaan akhir bulan Lewat, CEO Meta Mark Zuckerberg membela pemotongan tersebut, dengan Dalih sistem tersebut akan memberikan karyawan yang tersisa merupakan pekerja yang diandalkan.
“Saya pikir ini Membikin perusahaan menjadi lebih Bagus. Saya Tak akan meminta Ampun Demi itu. Dan saya pikir sebagian besar orang di sini Ingin bekerja dengan orang-orang yang akan lebih cocok,” ungkap laporan The Washington Post yang dikutip dari Xinhua, Selasa, 11 Februari 2025.
“Pergeseran ini merupakan gambaran tentang apa yang mungkin terjadi pada pemerintah federal Demi Elon Musk, yang secara drastis memangkas tenaga kerja X pada 2022, mencoba menerapkan strategi pemotongan biaya serupa Demi membangun kembali sektor publik,” tambah dia.
Menurut laporan tersebut, di Silicon Valley, banyak karyawan mengatakan pemutusan Rekanan kerja telah memutus kepercayaan antara pekerja teknologi tingkat Dasar dan pimpinan perusahaan mereka.
Beberapa karyawan mengevaluasi kembali berapa banyak waktu dan Daya yang mereka investasikan dalam pekerjaan mereka, sementara yang lain mencari keterampilan baru Demi tetap kompetitif di pasar kerja yang sulit.
(Ilustrasi PHK. Foto: Freepik)
Lirik kinerja perusahaan sebelum bekerja
Di sisi lain, banyak juga yang memperhatikan kinerja keuangan perusahaan tempat mereka mempertimbangkan Demi bekerja sebelum menerima pekerjaan.
“Sektor kerah putih (pekerja kantoran) termasuk industri teknologi, telah kehilangan puluhan ribu pekerja sejak Januari Lewat,” imbuh laporan tersebut.
Data yang dirilis Jumat oleh Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan sektor jasa bisnis dan informasi profesional, yang mencakup pekerjaan teknologi dan pekerjaan kantor lainnya, menyusut Sekeliling 9.000 posisi pada Januari 2025, karena Bangsa Merekah yang lebih tinggi Membikin pengusaha enggan merekrut karyawan baru.