Ilustrasi FSRU Lampung. Foto: Arsip Kementerian ESDM
Sektor kelistrikan merupakan segmen pelanggan yang cukup dominan dari total niaga gas bumi nasional PGN. Dari sisi pendorong pertumbuhan demand, sektor industri menjadi pengguna terbesar dilanjutkan oleh sektor kelistrikan.
“Penyaluran gas bumi untuk sektor kelistrikan terus kami jaga, karena berhubungan dengan kemaslahatan masyarakat luas. Selain itu, pembangkit listrik yang menggunakan gas bumi memiliki nilai lebih. Mengingat gas bumi merupakan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan bahan bakar minyak atau batu bara,” ujar Direktur Komersial PGN Ratih Esti Prihatini, dalam keterangan tertulis, Minggu, 29 September 2024.
Ratih mengungkapkan, jalinan mitra strategis antara PGN dengan PLN terus berjalan. Hal ini sebagai bentuk komitmen PGN memberikan kehandalan pasokan gas agar PLN dapat secara maksimal memenuhi kebutuhan listrik masyarakat.
Selain itu, PGN mengelola dan mengoperasikan FSRU Lampung yang sangat esensial untuk memenuhi kebutuhan sektor kelistrikkan dan industri menggunakan gas bumi hasil regasifikasi Liquefied Natural Gas (LNG).
Ilustrasi subholding gas. Foto: Arsip Subholding Gas
Gas bumi berperan penting di transisi energi
Menurutnya, gas bumi mengambil peranan penting untuk merealisasikan transisi energi menuju target Net Zero Emission 2060.
Sejumlah inisiatif nasional akan dikembangkan seiring dengan perkembangan teknologi dan lansekap regulasi, salah satunya pada pembatasan PLTU batu bara.
PGN akan terus melanjutkan pengembangan program gasifikasi di sejumlah sektor strategis yang mengonversi energi berbasis gas bumi termasuk sektor kelistrikan nasional.
Atas perannya dalam pemenuhan energi bagi sektor kelistrikkan, PGN mendapatkan Tanda kehormatan pada kategori Produsen/Pemasok Kekuatan Atas Komitmennya dalam Mendorong Pemanfaatan Gas di Pembangkit Listrik.
“PGN akan terus menjaga kehandalan pasokan dan infrastruktur gas bumi agar dapat meningkatkan keyakinan pengguna gas bumi termasuk dari sektor kelistrikkan yang memerlukan keberlanjutan bisnis maupun investasi,” ucap Ratih.