Pewarisan Sifat dalam Pemuliaan Tanaman dan Hewan

Pewarisan Sifat dalam Pemuliaan Tanaman dan Hewan
Ilustrasi.(Freepik)

MANUSIA dengan kemajuan ilmu pengetahuannya memanfaatkan sifat-sifat unggul dalam tanaman dan hewan. Ini dilakukan melalui pewarisan sifat dalam pemuliaan makhluk hidup.

Bagaimana penjelasan rinci tentang pewarisan sifat pada pemuliaan tanaman dan hewan? Berikut uraiannya sebagaimana dilansir dari Naskah Ilmu Pengetahuan Alam/Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Demi SMP/MTs Kelas IX Semester 1 yang ditulis Siti Zubaidah dkk. 

1. Pewarisan sifat dalam pemuliaan tanaman.

Sudah lama manusia memanfaatkan pengetahuannya terkait dengan genetika di bidang pertanian, salah satunya penyiapan bibit unggul melalui pembuatan varietas hibrida. Varietas hibrida merupakan suatu jenis tanaman yang merupakan keturunan dari persilangan antara dua atau lebih jenis tanaman yang memiliki ciri-ciri genetik yang berbeda. 

Baca juga : Mengenal Perkembangbiakan Aseksual dan Seksual pada Hewan

Persilangan ini juga berdasar pada penemuan yang dilakukan Mendel tentang hukum pewarisan sifat. Varietas hibrida ini dibuat untuk mengambil manfaat dari munculnya kombinasi baik dari induk-induk yang disilangkan.

Cek Artikel:  Prabowo-Gibran Diharapkan Tingkatkan Kesejahteraan Guru

Padi hibrida dapat menghasilkan beras 30% lebih banyak daripada padi pada umumnya, lebih tahan terhadap lahan yang kering, lebih pulen, lebih wangi, dan lebih cepat dipanen. Teladan padi hibrida ialah varietas Sembada, IR 64, Way Apo, Arize, Intani, PPH, Beras Prima, dan varietas IPB 4S. 

Padi ini dikembangkan dalam rangka membantu pemerintah mencegah krisis pangan. Padi varietas ini dapat dipanen setelah ± 112 hari penanaman, memiliki tekstur yang pulen, tahan terhadap hama tungro, dan mampu menghasilkan hasil panen sebesar 10,5 ton/ha.

Baca juga : Enam Pewarisan Sifat pada Makhluk Hidup dan Kelainannya

Selain padi, ada jagung hibrida. Misalnya Hibrida C 1, Hibrida CP 1 dan CPI 2, Hibrida IPB 4, Hibrida Pioneer 2, Malin, Metro, dan Varietas Bima. Jagung varietas Bima-14 Batara merupakan jagung hibrida unggul yang dihasilkan Balai Penelitian Tanaman Serealia melalui persilangan. 

Cek Artikel:  Cerminan Hari Ozon, Mengenang Krisis Atmosfer 1984 saat Mulai Tipis Sepertiga

Varietas hibrida Bima-14 Batara dapat dipanen sekitar ± 95 hari setelah penanaman, memiliki tinggi ± 199 cm, dan perakaran yang kuat sehingga tidak mudah roboh. Penampilan jagung ini kokoh dan seragam. Kelobot jagung menutup rapat sehingga tahan penyakit bulai, penyakit karat, dan penyakit bercak daun. 

Bentuk biji jagung ini seperti mutiara dan berwarna kuning. Jagung varietas Bima-14 Batara mampu menghasilkan hasil panen sebesar 12,9 ton/ha. Selain memiliki potensi hasil panen yang tinggi, tanaman jagung tersebut juga tidak mudah busuk, sehingga cocok digunakan sebagai pakan ternak sapi dan domba.

Baca juga : Pewarisan Sifat Makhluk: Materi Genetik serta Struktur DNA dan RNA

2. Pewarisan sifat dalam pemuliaan hewan.

Pewarisan sifat berperan penting dalam pemuliaan hewan untuk menghasilkan hewan ternak berkualitas tinggi. Misalnya unggas yang mampu menghasilkan banyak telur atau sapi dengan kualitas susu dan daging yang baik. 

Cek Artikel:  Peruri Lakukan Pemulihan agar Layanan e-meterai Kembali Kebiasaanl

Teladannya, ayam potong atau ayam broiler yang sering dikonsumsi masyarakat merupakan hasil persilangan beberapa jenis ayam. Ayam broiler dapat dikelompokkan berdasar asal daerahnya antara lain Amerika, Mediterania, Inggris, dan Asia. 

Pada umumnya ayam broiler di Indonesia juga berasal dari daerah-daerah tersebut. Teladan jenis ayam broiler dari Asia yaitu jenis Brahma yang berasal dari India. Ayam broiler dari Inggris, seperti jenis Cornish, memiliki tubuh yang pendek, tetapi menghasilkan banyak daging. 

Ayam broiler dari Amerika semisal jenis Playmouth Rock memiliki bulu butih keabuan, tubuh besar, daging yang lezat, dan mampu menghasilkan telur dengan baik. Ayam ini dihasilkan dari persilangan ayam Dominique dengan ayam jenis Black Cochin.

Mungkin Anda Menyukai