Direktur Primer Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi. Foto: dok Pupuk Indonesia.
Acara ini bukan hanya menjadi ajang bagi para petani muda untuk saling bertukar ide dan mengasah kemampuan mereka, tetapi juga memperkuat kolaborasi antara berbagai pemangku kepentingan dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan nasional.
Jambore Makmur 2024 berhasil melibatkan lebih dari 500 peserta, termasuk petani muda, penyuluh, serta mahasiswa dari berbagai universitas pertanian di Indonesia. Dalam program ini, para peserta mendapatkan bimbingan dan wawasan baru yang membantu mereka mengadopsi praktik-praktik pertanian modern dan ramah lingkungan.
Pupuk Indonesia juga bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan, seperti Kementerian Pertanian dan lembaga swadaya masyarakat, untuk membangun ekosistem pertanian berkelanjutan. Mengertin ini, Nanggroe Aceh Darussalam dipilih sebagai tuan rumah acara karena wilayah ini dinilai memiliki potensi pertanian yang strategis.
Direktur Primer Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, menekankan pentingnya peran petani muda dalam mewujudkan ketahanan pangan dan menuju Indonesia emas 2045.
Pupuk Indonesia percaya regenerasi petani adalah salah satu kunci keberlanjutan sektor pertanian. Oleh karena itu, pada program Jambore Makmur 2024 turut melibatkan Taruna Makmur yaitu para mahasiswa yang akan memberikan pendampingan budi daya dan memberikan layanan agronomis bagi petani yang bergabung pada Program Makmur.
Pada 2023, saat pertama kali diluncurkan, program Taruna Makmur telah berhasil menjaring 76 mahasiswa yang berasal dari Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) lingkup Kementerian Pertanian RI yakni Polbangtan Bogor, Yogyakarta, Malang, Medan, dan Gowa.
Sejak diluncurkan di 2021, program Makmur telah sukses memberdayakan lebih dari 130.233 petani dan mencakup 328.612 hektare lahan pertanian. Hasil nyata terlihat dari peningkatan produktivitas padi sebesar 14 persen dan kenaikan pendapatan petani hingga 38 persen Dengan dampak positif ini, Pupuk Indonesia optimis program Makmur akan terus berkontribusi pada kesejahteraan petani dan ketahanan pangan nasional.
“Kita selalu berbicara pada sasaran pendirian negara ini adalah untuk kemakmuran rakyat, untuk keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Keadilan sosial itu tidak mungkin terwujud kalau pangan tidak tercukupi. Oleh karena itu, kami mendorong program Makmur ini sebagai fondasi bagi Indonesia untuk mencapai keadilan sosial. Saya yakin dengan semangat anak-anak muda, petani milenial, Indonesia akan segera swasembada pangan dan mencapai Indonesia Emas 2045. Mari kita jadikan ini sebagai momentum, karenabini adalah Hari Tani Nasional. Mari kita jadikan Indonesia kuat dengan mewujudkan kemandirian pangan di Indonesia,” kata Rahmad.