SEJUMLAH areal pertanian di Kabupaten Indramayu kini sudah
mulai panen. Gabah yang baru dipanen pun dihargai tinggi.
“Areal pertanian yang sudah panen tersebar di Kecamatan Pasekan,
Sindang, Haurgeulis dan Gantar. areal tanaman padi yang sudah panen masih sedikit dibandingkan total areal tanam di musim gadu ini. paling baru sekitar 20% dari total 125 ribu hektarE areal pertanian di Kabupaten Indramayu,” tutur Ketua Grup Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Indramayu, Sutatang, Selasa (10/9).
Panen raya di Kabupaten Indramayu diperkirakan baru akan terjadi
Oktober 2024 mendatang.
Baca juga : Produktivitas Gabah di Indramayu Diyakini Tinggi
Sutatang menambahkan panen raya kali ini cukup lama mengingat di musim gadu tahun ini petani harus menunggu ketersediaan air di saluran irigasi untuk mengolah dan melakukan tanam padi.
Sementara itu untuk harga gabah di awal panen ini cukup tinggi. “Berkisar Rp7.000 hingga Rp7.500 per kilogram untuk gabah
kering panen,” tambahnya.
Harga gabah ini lebih tinggi dibandingkan harga yang tercantum pada Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional Republik Indonesia Nomor 515 Mengertin 2024 tentang Perubahan Atas Harga Pembelian Pemerintah dan Rafaksi Harga Gabah dan Beras.
Baca juga : Luas Sawah Puso di Kabupaten Indramayu Lalu Bertambah
Dalam aturan yang ditetapkan pada 15 Juli 2024 itu disebutkan, HPP GKP
mencapai Rp6.000 per kilogram di tingkat petani dan Rp6.100 per
kilogram di tingkat penggilingan. Sementara HPP GKG di tingkat penggilingan Rp7.300 dan di tingkat gudang Bulog Rp7.400 per kilogram.
“Harga itu sebanding dengan biaya yang harus dikeluarkan petani,â€? tutur Sutatang.
Di musim gadu ini, petani harus mengeluarkan biaya yang lebih
banyak untuk mempertahankan tanaman padinya. Seperti untuk pompanisasi
hingga memberantas organisme pengganggu tanaman seperti tikus yang saat
ini semakin banyak.
Harga gabah pun diprediksi akan terus naik sekalipun sudah terjadi panen raya Oktober mendatang.