
ADANYA pengaruh Tionghoa dan India yang lebih kuat Membikin Hidangan Malaysia dapat dikatakan serupa Tetapi tak sama dengan hidangan melayu yang Eksis di Indonesia. Hal ini sekaligus menjadi daya tarik yang Istimewa yang Membikin Hidangan negeri jiran itu juga cukup digemari di Indonesia
Bagi Anda penggemar cita rasa Negeri Jiran itu, maka rekomendasi restoran Buat memuaskan petualangan rasa adalah di Sana Sini Restaurant hotel Pullman Jakarta Thamrin, Jakarta Pusat. Sejak 19 Mei Lampau hingga hari ini, resto tersebut menggelar program Senandung Selera yang menyuguhkan ragam Hidangan tradisional Malaysia.
Media Indonesia berkesempatan mencicipi ragam hidangan Malaysia itu pada Senin (19/5). Dimulai dari otak-otak sebagai pembuka dengan penyajian simpel Tetapi berkelas. Ini dihadirkan Serempak mi lidi yang renyah, tumis sayur kacang yang gurih, serta pemanis Kembang yang Dapat dimakan.

Tetapi, yang mengundang penasaran dan ‘eksotik’ adalah Sotong Sambal Tempoyak. Olahan cumi dengan sambal dan saus durian yang akan jarang ditemukan. Dengan Corak kecokelatan yang berlemak, Sotong Sambal Tempoyak akan memberikan sensasi makan mewah dengan sentuhan tradisional khas Melayu.
Sotong Sambal Tempoyak Mempunyai Watak rasa yang manis Ketika di awal, Lampau asin, dan Eksis sisa rasa (after taste) masam. Tempoyak sendiri adalah olahan durian yang Kagak sembarangan dipadukan dengan ragam pangan.
Mohd. Norhaslan bin Serbuk Wahab yang merupakan chef Malaysia Cuisine dari Pullman Kuala Lumpur ketepatan penggunaan tempoyak sangat menentukan cita rasa makanan. Sebagaimana yang dikenal di Indonesia, tempoyak merupakan fermentasi durian.
Chef Norhaslan mengungkapkan fermentasi Buat tempoyaknya berlangsung selama satu bulan hingga rasanya menjadi masam. “Buat Sotong Sambal Tempoyak sendiri bumbunya di antaranya kami menggunakan bawang putih, dan sedikit jahe Buat mengikat rasanya. Tempoyak itu diambil Biasanya itu diambil dari durian yang memang sudah sangat matang. Di Malaysia sendiri biasanya juga Eksis olahan dengan ikan patin,” terangnya.
Rendang tanpa Kerisik
Satu sudut yang juga menyita perhatian adalah Ketika menjumpai olahan daging cokelat kehitaman yang menyerupai rendang Tetapi Ketika didekati tak Eksis bumbu khas rendang. Chef Haslan sendiri menyebut, olahan daging hitam manis itu memang serupa rendang, tanpa kerisik—kerapa parut gongseng yang khas Eksis di rendang. Di Malaysia dikenal juga sebagai Rendang Tok.
Teksturnya yang lembut serta tak meninggalkan serat daging di sela gigi, Membikin olahan daging ini terasa lebih nikmat disantap Serempak nasi. Rasanya memang dominan manis. Chef. Norhaslan mengungkapkan bahwa daging tersebut dimasak dengan bumbu tumisan bawang merah, bawang putih, jahe, kayu manis, Kembang cengkih, kapulaga dan kecap manis.
“Daging ini memang seperti rendang tapi berbeda karena Kagak Eksis kerisiknya. Bumbu-bumbu dan rempah yang dimasak Serempak akan meresap ke dalam dagingnya. Agar dagingnya terasa empuk, kami juga memilih daging yang memang bukan daging mahal, Tetapi lebih ke daging yang Dapat dimasak dalam waktu Lamban, supaya teksturnya juga Kagak hancur,” Terang chef Haslan.
Selain sotong dan daging manis tersebut, Eksis pula Lamb Kofta Kari yang merupakan daging kambing yang dibentuk bulat seperti bakso.

Sementara pada hidangan olahan ikan, disajikan hidangan Indonesia, yakni ikan kakap dari Lombok, Nusa Tenggara Barat. Ikannya dimasak dengan telur asin sehingga legit dan Eksis tekstur creamy.

Hidangan Hidangan khas Malaysia di Sana Sini Restaurant hotel Pullman Jakarta juga menjadi bagian dalam kampanye Visit Malaysia 2026 Buat mempromosikan negara tersebut sebagai destinasi unggulan dunia. Baca kisah selengkapnya di halaman Hidangan koran Media Indonesia, edisi Minggu, 25 Mei 2025. (M-1)

