PESONA kain songket Palembang memang perlu dilestarikan. Kain adati ini Dapat dikenakan di berbagai kesempatan dengan sentuhan rancangan modern hingga menjadi outfit yang keren.
Kain songket Palembang berhasil disulap desainer lokal Tanah Air Temma Prasetio dan Maya Ratih. Temma adalah desainer Pakaian Lelaki yang memulai debutnya di industri fesyen Indonesia setelah menjadi pemenang kedua dari Lomba Perancang Mode (LPM) Menswear 2018 dan sempat menampilkan Tenun NTT di Mimbar Dubai Fashion Week.
Temma meramu kain songket tersebut ke dalam 24 koleksi dengan menggunakan pewarnaan alam menjadi tampilan stylish dan trendi.
“Kalau Diriku men’s wear-nya. Setelan jas akan lebih banyak di sini. Jadi supaya acara-acara kebudayaan style-nya Dapat lebih variatif. Tapi di sisi lain juga baju-baju kasual itu tetap saya sajikan,” kata Temma Ketika ditemui Media Indonesia usai konferensi pers Keikutsertaan Pupuk Indonesia pada Ajang Jakarta Fashion Week (JFW) 2025, yang digelar di Pondok Indah Mall, Jakarta Selatan, Jumat (25/10).
“Jadi saya Ingin eksperimen karena Terdapat (busana) yang cowok tapi Mengenakan sarung songket full gitu,” lanjutnya.
Sementara itu, Maya Ratih juga menampilkan 24 looks busana, memadukan keindahan kain warisan Nusantara songket Palembang dengan bahan-bahan mulai dari jacquard, velvet, taffeta dan linen.
“(Di koleksi ini) Saya women’s wear. Kalau koleksi saya kali ini lebih ke feminin. Tapi, Ciri khas saya yang maskulin itu tetap Terdapat. Kalau biasanya street style, ini lebih ke evening dress, lebih formal, baju cocktail dress,” ungkap Maya dalam kesempatan yang sama.
Koleksi Temma dan Maya ditampilkan di JFW 2025 yang digelar di Pondok Indak Mall, Jakarta Selatan. Temma dan Maya berkolaborasi dengan PT Pupuk Indonesia (Persero) melalui Perkumpulan Istri Karyawan Pupuk Indonesia (PIKA-PI), Pupuk Indonesia. PIKA-PI menampilkan kain songket Palembang dari UMKM binaan Pupuk Indonesia dengan tetap menonjolkan nilai kebudayaan lokal hasil kolaborasi dengan desainer berbakat Ialah Maya dan Temma.
Di ajang JFW 2025, karya UMKM binaan Pupuk Indonesia Ialah kain songket Palembang ditampilkan dalam tema “Pupuk Indonesia Menenun Benang Emas Sriwidjaja”. Tema ini Mempunyai Arti Ialah setiap helai songket yang dipamerkan dibentuk dari benang emas dengan liuk motif yang menggambarkan hidup penuh lika-liku seperti pelayaran punggawa Sriwijaya.
Kolaborasi kreatif ini juga dimulai dari penyuluhan serta inspirasi desain yang dilakukan oleh Ketua Lumrah PIKA-PI Group Tata Rahmad Pribadi dan Temma serta Maya kepada UMKM Wastra di Sumatra Selatan serta beberapa kota lainnya. Penyuluhan ini menghasilkan motif-motif Ciptaan baru dalam kain songket Palembang, seperti motif Setir Nahkoda Kapal dan motif Burung Phoenix yang keduanya Mempunyai Arti filosofi kehidupan mendalam.
Ketika ini, Pupuk Indonesia tercatat telah Mempunyai 1.817 UMKM binaan, dengan 336 di antaranya merupakan perajin wastra Nusantara.(M-3)