Distrik pesisir pantai selatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, berpotensi terjadi gelombang tinggi disertai peningkatan kecepatan angin. Masyarakat dan nelayan di Distrik itu diimbau waspada terhadap potensi tersebut.
Camat Sindangbarang, Handika Firdaus, mengaku sudah mengimbau masyarakat terhadap gejala fenomena alam tersebut. Imbauan itu tak terlepas adanya peringatan Awal gelombang tinggi yang dirilis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika.
“Imbauan sudah kami tujukan kepada Seluruh kepala desa se-Kecamatan Sindangbarang agar waspada terhadap potensi gelombang tinggi di pesisir pantai selatan Kabupaten Cianjur,” tuturnya, Kamis (12/12).
Imbauan menindaklanjuti surat dari BMKG Nomor ME.301/PD/07/CLP/XII/BMKG/2024. Pada surat itu disebutkan, gelombang tinggi terpantau di Samudera Hindia Barat Daya Banten bergerak ke arah Barat Daya memicu peningkatan kecepatan angin dan gelombang tinggi. Pola angin di Distrik Indonesia bagian utara, umumnya bergerak dari Barat Daya-Barat Laut dengan kecepatan angin berkisar 8-20 knot.
Sementara di Distrik Indonesia bagian selatan, umumnya bergerak dari Barat Daya-Barat Laut dengan kecepatan angin 8-20 knot.
“Dari surat BMKG itu, gelombang tinggi berpeluang terjadi di Samudera Hindia selatan Cianjur. Ketinggian gelombang diperkirakan mencapai 2,5 Tiba 4 meter,” terang Handika.
Imbauan kewaspadan gelombang tinggi terutama Pusat perhatian di beberapa Distrik yang berbatasan langsung dengan pesisir pantai atau laut lepas. Antara lain Desa Hegarsari, Kertamukti, Talagasari, Sirnagalih, Saganten, dan Jayagiri.
“Eksis enam desa yang berbatasan langsung dengan laut lepas di Kecamatan Sindangbarang. Tapi surat imbauan ini kami tujukan kepada Seluruh desa,” pungkasnya.