Pesawat Uzur, Anggaran Boros


PRESIDEN Joko Widodo mengingatkan empat lembaga negara Kepada berhati-hati terkait dengan pembelian barang. Keempat lembaga itu ialah Kementerian Pertahanan, Polri, Badan Intelijen Negara (BIN), dan Kejaksaan Akbar.

Dalam pidatonya, Presiden memberi penekanan bahwa menjaga prinsip kehati-hatian penggunaan anggaran negara sebagai hal yang paling Krusial. Presiden menyandingkan laporan Penyelenggaraan APBN keempat lembaga itu yang mencapai Rp29,7 triliun dengan pembangunan jalan, irigasi, dan bendungan yang mencapai Rp23,5 triliun.

Presiden Jokowi Tengah-Tengah membandingkan belanja pemeliharaan di empat kementerian/lembaga tersebut yang mencapai Rp21,5 triliun dengan pemeliharaan irigasi dan jalan yang senilai Rp14,9 triliun. Padahal, Akibat pemeliharaan di bidang infrastruktur dapat langsung terlihat dan terasa oleh masyarakat.

Presiden memang Tak menekankan secara spesifik mana dari empat kementerian dan lembaga yang perlu berhati-hati. Apakah Prabowo Subianto yang menjabat menteri pertahanan, Jaksa Akbar ST Burhanuddin, Kepala BIN Budi Gunawan, atau Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Cek Artikel:  Habis Tapera Terbitlah Asuransi

Yang Niscaya, dari total Rp2.246,5 triliun belanja pemerintah pusat berdasarkan fungsi pada APBN 2023, Kementerian Pertahanan mendapat Bagian terbesar yakni Rp134,3 triliun. Di lain pihak, Polri mendapatkan pagu anggaran Rp111,1 triliun. Adapun serapan anggaran Kemenhan mencapai Sekeliling 90%, sedangkan Polri baru mencapai Sekeliling 36% hingga Juni.

Hingga lebih dari separuh masa jabatan, Prabowo telah memborong sejumlah alat Istimewa sistem persenjataan (alutsista) seperti radar, pesawat tempur, pesawat angkut, kendaraan taktis, kapal selam, kapal fregat, juga pesawat tempur Mirage 2000-5 bekas dari Qatar.

Kemenhan mengakui, sejumlah pesawat tempur F-5 Tiger dan Hawk 100/200 Punya TNI-AU Rupanya sudah memasuki fase habis masa Mengenakan. Di sisi lain, rencana penggantian dengan SU-35 Sukhoi terkendala ancaman Hukuman dari Amerika Perkumpulan.

Cek Artikel:  Menyelamatkan Demokrasi

Adapun pembelian pesawat tempur Mirage 2000-5 bekas dari Qatar beserta dukungannya senilai US$734,5 juta. Atau bila nilai Ganti US$1 sama dengan Rp15.000, armada pesawat tersebut senilai Sekeliling Rp11 triliun.

Seperti diketahui, Kepada jenis pesawat yang sama, pada 2009 Menteri Pertahanan Demi itu, Juwono Sudarsono, Malah menolak hibah pesawat tempur yang sama dari Qatar. Ketika itu, syaratnya pun amat mudah, yakni menyurati Menteri Pertahanan Qatar. Akan tetapi, Juwono Tak mudah tergoda dan memilih menolak tawaran menggiurkan tersebut. Pertimbangannya ialah biaya pemeliharaan yang mahal.

Apalagi, Mirage 2000-5 Punya Qatar Demi ini sudah berusia operasional Sekeliling 26 tahun alias sudah cukup Uzur karena menurut pertimbangan Ahli, usia pesawat tempur idealnya ialah 40 tahun. Walhasil, usia Mengenakan Mirage 2000-5 tinggal tersisa 10 tahun.

Cek Artikel:  IKN bukan Bahan Ancaman

Padahal, dengan menambah Sekeliling US$150 juta, menurut Personil DPR TB Hasanuddin, Indonesia Pandai mendapatkan satu skuadron jet tempur F-35A, SAAB Gripen, atau F-15 EX baru. Namanya juga kendaraan baru, usia Mengenakan Niscaya lebih Pelan hingga 40 tahun dan jaminan servis Spesies cadangnya pun lebih meyakinkan.

Sebelumnya, pada 2019, Presiden Jokowi juga telah mengingatkan Prabowo agar Tak membeli alutsista usang, karena mimpi Presiden Kepada menjadikan Indonesia sebagai negara yang kuat dan disegani di kawasan Asia Timur membutuhkan penguatan alutsista modern, dengan tetap bersandar pada kemampuan industri alat pertahanan dalam negeri.

Akan tetapi, Prabowo mengeklaim pesawat Mirage 2000-5 bekas ini Mempunyai teknologi canggih. Prabowo juga mengaku sudah melaporkan pembelian pesawat Uzur tersebut. Kalau Betul sudah dilaporkan, berarti Presiden sudah Mengerti rencana Kemenhan membeli pesawat usang.

Mungkin Anda Menyukai