Pesawat India Dapat Ancaman Bom, Mendarat di Kanada

Pesawat India Dapat Ancaman Bom, Mendarat di Kanada
PM Kanada Justin Trudeau dan PM India Narendra Modi.(Al Jazeera)

SATU pesawat India menuju Chicago, Amerika Perkumpulan, melakukan pendaratan darurat di kota Iqaluit di Arktik, Kanada, setelah Eksis ancaman bom Palsu. Pemberhentian darurat sebelum Surya terbit pada Selasa (15/10) itu dilakukan setelah Kanada dan India mengusir diplomat senior dalam perselisihan yang semakin meluas antara kedua negara tersebut.

“Sebanyak 211 awak dan penumpang penerbangan tersebut turun di bandara Iqaluit Sekeliling 300 km dari lingkaran Arktik,” kata polisi Royal Canadian Mounted dalam suatu pernyataan. Menurut media lokal di Iqaluit, ancaman bom disampaikan kepada kapten penerbangan dari seseorang di dalam pesawat Air India. Tetapi, Enggak dijelaskan secara spesifik bentuk ancaman tersebut.

“Pesawat dan penumpang sedang diperiksa ulang sesuai dengan protokol keamanan yang ditetapkan. Air India telah mengaktifkan agen di bandara Demi membantu penumpang hingga perjalanan mereka dapat dilanjutkan,” kata pernyataan maskapai tersebut yang di-posting di X.

Cek Artikel:  Dapat Ancaman dari Isreal, Norwegia Tarik Diplomat di Palestina

Ketegangan antara Kanada dan India tetap tinggi sejak perdana menteri, Justin Trudeau, menuduh Delhi membunuh pemimpin terkemuka Sikh Hardeep Singh Nijjar di Provinsi British Columbia pada tahun Lewat. 

Tetapi maskapai penerbangan andalan India mengatakan pihaknya dan maskapai penerbangan lain telah menjadi sasaran sejumlah ancaman dalam beberapa hari terakhir. Pada Senin, penerbangan Air India dari Mumbai ke New York dialihkan ke Delhi setelah Eksis ancaman bom Palsu. Maskapai penerbangan bertarif rendah negara tersebut, IndiGo, melaporkan ancaman yang dilakukan terhadap dua penerbangan yang menuju Jeddah di Arab Saudi dan Muscat di Oman.

Cek Artikel:  Setahun Genosida Israel di Gaza, 814 Masjid dan 3 Gereja Hancur

Nyaris setahun yang Lewat, para pejabat Kanada dan polisi Royal Canadian Mounted menyelidiki dugaan ancaman terhadap Air India setelah seorang pemimpin separatis terkemuka memperingatkan umat Sikh agar Enggak terbang dengan maskapai tersebut pada 19 November. Aktivis yang berbasis di AS, Gurpatwant Singh Pannun, menyerukan boikot terhadap maskapai penerbangan andalan India.

Pada Begitu itu, Menteri Transportasi Kanada mengatakan pemerintah menanggapi ancaman terhadap penerbangan dengan sangat serius. “Para pejabat sedang menyelidiki ancaman baru-baru ini yang beredar secara online,” sebutnya.

Ancaman terhadap penerbangan Air India dari Kanada kemungkinan akan menghidupkan kembali kenangan tentang pengeboman Air India pada 1985 yang diatur oleh ekstremis Sikh. Sebanyak 329 orang tewas ketika penerbangan Air India 182 dari Montreal meledak di lepas pantai Irlandia. Pesawat itu dijadwalkan singgah di London Heathrow sebelum melanjutkan ke Delhi dan akhirnya Mumbai.

Cek Artikel:  Perselisihan Setahun India-Kanada Memuncak, Bagaimana Ceritanya

Korbannya termasuk 280 Penduduk Kanada dan 86 anak-anak. Serangan tersebut Tetap menjadi aksi pembunuhan massal terburuk dalam sejarah Kanada. Bom kedua yang menargetkan pesawat lain menewaskan dua petugas bagasi setelah meledak di bandara Narita Tokyo sebelum dimuat ke pesawat Air India. Pada tahun-tahun berikutnya, para pejabat Kanada menerima banyak kritik karena mengabaikan atau meremehkan ancaman. (The Guardian/Z-2)

 

Mungkin Anda Menyukai