Pesan Puan ke Prabowo Demi Bahas Nota Keuangan: APBN Dana Rakyat, Harus Bermanfaat Demi Rakyat

Liputanindo.id – Ketua DPR RI Puan Maharani menyinggung bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) berasal dari ruang rakyat. Pemerintah selanjutnya harus Bisa memanfaatkannya Demi kepentingan rakyat.

Hal itu disampaikan di hadapan presiden terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto dalam Rapat Paripurna Pembukaan Masa Sidang I DPR RI Tahun Sidang 2024-2025 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2024).

Awalnya dia menjelaskan bahwa APBN 2025 berada di masa transisi pemerintahan baru yang dipimpin Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Hal itu tercantum dalam Undang Undang No 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025.

“Oleh karena itu, di dalam Pembahasan

Cek Artikel:  Puncak Stagnan, Pemprov Jabar Sayai Pengaturan Lampau Lintas Belulm Pengaruhtif

Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok

Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) APBN Tahun

2025, DPR RI dan Pemerintah, bersepakat

Demi tetap memberikan ruang yang seluas-

luasnya bagi Pemerintahan yang baru

menjalankan program kerjanya di tahun

2025,” kata Puan.

Meskipun memberikan ruang yang seluas-luasnya bagi pemerintahan baru, Puan mengingatkan bahwa APBN harus dimanfaatkan Demi kepentingan rakyat. Misalnya seperti pelayanan kesehatan, pendidikan, hingga ekonimi rakyat.

“Biaya APBN berasal dari Dana rakyat, oleh karena itu Belanja Negara, harus lebih banyak dialokasikan dan efektif dalam memudahkan rakyat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan, pendidikan; memperoleh pemberdayaan ekonomi; membangun sarana dan prasarana dalam mendukung kegiatan ekonomi rakyat; dan lain sebagainya yang pada pokoknya adalah penerima manfaat belanja negara adalah rakyat,” kata Puan.

Cek Artikel:  BPBG Gunungkidul Tambah Anggaran Sokongan Air Rapi

Di samping itu, dia juga mengingatkan tantangan bagi Prabowo-Gibran ke depan Adalah terkait masalah strukural.

Sehingga pemerintah mendatang harus  Mempunyai indikator yang terukur dari seluruh alokasi anggaran program di setiap kementerian dan lembaga, yang menunjukan bahwa belanja negara memenuhi kriteria belanja yang berkualitas dan bukannya hanya sekedar lebih Bagus.

“Pemerintahan ke depan semakin dituntut

Demi dapat menyelesaikan masalah

struktural di berbagai bidang agar dapat

menciptakan percepatan kemajuan dan

kesejahteraan rakyat yang semakin inklusif,” kata Puan.

“Masalah-masalah struktural seperti antara

lain kedaulatan pangan, Kekuatan,

kesenjangan ekonomi, kemiskinan,

penciptaan lapangan kerja, industri,

ekonomi kerakyatan, Sumber Daya

Orang, dan lain sebagainya; Lagi

banyak pekerjaan rumah yang harus

Cek Artikel:  Revisi UU Pilkada Dikebut, Masinton: Ini Proyek Istana

diselesaikan,” pungkasnya.

Mungkin Anda Menyukai