Pesan Menkeu ke BRI Tembusi 29,2 Juta UMKM yang Belum Punyai Akses Pembiayaan

Liputanindo.id JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani berpesan ke PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) agar bisa menembus 29,2 juta nasabah usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang belum memiliki akses pembiayaan.

“Saya harap BRI bisa menembus 29 juta orang yang belum mendapatkan akses pembiayaan. Sebanyak 15 juta mungkin belum cukup, mungkin harus menjadi 45 juta sehingga kita bisa memberikan akses kepada semua orang,” kata Sri Mulyani dalam kegiatan BRI Microfinance Outlook 2024 di Jakarta terpantau daring, Kamis (7/3/2024).

Sri Mulyani menjelaskan saat ini terdapat 121,7 juta UMKM yang telah mendapatkan akses pembiayaan. Sebanyak 40 juta UMKM mengakses pembiayaan dari Kredit Usaha Rakyat (KUR), 20 juta melalui Bank Perkreditan Rakyat (BPR), 35 juta melalui lembaga keuangan khusus, 7,6 juta melalui BLU pengelolaan dana Umi, dan 17 juta lainnya dari P2P lending.

Cek Artikel:  Komitmen Terapkan SDG, MHU Raih Empat Penghargaan di GMP Award 2024

Tercatat penyaluran kredit BRI pada 2023 sebesar Rp1.266,4 triliun pada 2023, tumbuh 11,2 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

Penyaluran kredit pada seluruh segmen tumbuh positif. Kredit pada segmen mikro tercatat tumbuh 10,9 persen yoy menjadi Rp611,2 triliun.

Sementara segmen konsumer tumbuh 13,4 persen yoy menjadi Rp190 triliun, segmen kecil dan menengah tumbuh 8,6 persen yoy menjadi Rp267,5 triliun, dan segmen korporasi tumbuh 13,8 persen yoy menjadi Rp197,7 triliun.

Dengan demikian, total portofolio kredit UMKM BRI mencapai 84,4 persen dari total penyaluran kredit, atau setara dengan Rp1.068,7 triliun.

BRI mengincar pertumbuhan penyaluran kredit mencapai 12 persen pada tahun ini. Sasaran tersebut menimbang pertumbuhan kredit perseroan pada 2023 mencapai 11,2 persen.

Cek Artikel:  Penurunan Proyeksi Ekonomi Asia Tenggara Patut Diwaspadai Indonesia

Kepada mencapai target tersebut, BRI akan tetap fokus pada segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Perseroan berencana untuk menyasar segmen yang lebih dalam lagi, yakni segmen ultra mikro, untuk membuka sumber penyaluran kredit baru.

Di samping memperluas sumber pertumbuhan, perseroan juga bakal memastikan pencadangan dana tetap memadai. (HAP)

Mungkin Anda Menyukai