Perubahan Iklim dan Risiko Penyebaran Tuberkulosis Penyebab, Akibat, dan Metode Pencegahannya

Perubahan Iklim dan Risiko Penyebaran Tuberkulosis: Penyebab, Dampak, dan Cara Pencegahannya
Cuaca lembab akibat perubahan iklim meningkatkan risiko penyebaran TB dengan menciptakan kondisi ideal bagi bakteri Mycobacterium tuberculosis (MTb). (ai care id)

CUACA lembab biasanya terjadi Demi musim hujan. Kondisi ini sering menimbulkan rasa Enggak nyaman, terutama Kalau tinggal di lingkungan yang kotor dan kurang terawat. Hal ini dapat meningkatkan risiko penyebaran penyakit, terutama penyakit pernapasan seperti Tuberkulosis (TB). 

Lantas, apa yang dapat dilakukan Demi mencegahnya?

Apa itu Tuberkulosis (TB)

Tuberkulosis (TB) adalah salah satu penyakit menular yang paling banyak menyerang Orang di seluruh dunia. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), TB menyebabkan Sekeliling 1,5 juta Mortalitas setiap tahunnya pada 2020, menjadikan penyakit ini penyebab Mortalitas terbesar ke-13 di dunia dan penyebab Mortalitas menular terbesar kedua setelah covid-19 (lebih banyak dari HIV/AIDS). 

TB disebabkan bakteri Mycobacterium tuberculosis (MTb) dan umumnya menyerang paru-paru. Meskipun Dapat juga menyerang organ tubuh lainnya.

Data Kasus TB

Menurut Laporan TBC Mendunia yang dirilis WHO pada tahun 2023, Indonesia berada di peringkat kedua dunia setelah India dalam jumlah kasus tuberkulosis (TB). Tercatat Terdapat 1.060.000 kasus TB di Indonesia, dengan 134.000 Mortalitas. Artinya, Sekeliling 15 orang meninggal akibat TB setiap jam di Indonesia.

Meskipun sudah Terdapat program pencegahan dan pengobatan terkait TB, penyakit ini tetap menjadi masalah kesehatan Mendunia. Salah satu Elemen yang berkontribusi terhadap penyebaran TB adalah perubahan iklim. Perubahan iklim dapat memengaruhi tempat berkembangnya bakteri penyebab TB terutama Kalau lingkungan yang ditempati turut lembab.

Cek Artikel:  Tingkatkan APK Perguruan Tinggi, Bright Scholarship Berikan Kesempatan Mahasiswa Kuliah Gratis

Bagaimana Perubahan Iklim Mempengaruhi Penyebaran Tuberkulosis?

Suhu dan kelembaban yang tinggi dapat mempercepat perkembangan bakteri penyebab TB. Udara yang lebih hangat Bisa menahan lebih banyak uap air, sehingga kelembaban meningkat dan menciptakan kondisi yang lebih nyaman bagi bakteri MTb bertahan di udara.

 

Menurut National Library of Medicine, perubahan iklim dan penyebaran TB dipengaruhi berbagai Elemen yang saling terkait. Salah satu Elemen Istimewa adalah perubahan suhu dan pola hujan, yang dapat mempernyaman lingkungan tempat bakteri TB berkembang. 

Selain itu, perubahan pola hujan juga dapat mempengaruhi ketersediaan air Rapi, yang sangat Krusial Demi menjaga kebersihan dan sanitasi yang Berkualitas, keduanya berperan Krusial dalam pencegahan TB.

Elemen yang dapat beresiko menyebabkan penyebaran TB

Penyakit TB dapat menyebar melalui tetesan air liur yang terinfeksi dari penderita TB lainnya. Orang yang terinfeksi virus ini dapat menularkan Demi batuk, bersin, atau bahkan berbicara.

Berikut beberapa Elemen yang dapat meningkatkan risiko penyebaran TB melansir dari situs website Formal Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Perkumpulan:

  1. Lahir atau sering bepergian ke negara dengan tingkat TB tinggi, seperti Asia, Afrika, atau Amerika Latin, di mana penyakit ini lebih banyak ditemukan.  
  2. Tinggal di tempat dengan banyak orang di mana TB mudah menyebar seperti penampungan tunawisma, penjara, atau rumah tahanan, di mana TB lebih sering terjadi.  
  3. Bekerja di Posisi dengan potensi penyebaran TB yang tinggi, seperti rumah sakit, penampungan tunawisma, fasilitas pemasyarakatan, atau panti jompo.
  4. Merokok secara aktif.

Upaya Pencegahan

Demi mengatasi Akibat perubahan iklim yang meningkatkan kelembaban dan memicu penyebaran kembali virus TB, dilansir dari website Rumah Sakit Paru Respira berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan Demi mengurangi peningkatan kasus TB akibat cuaca lembab.

1. Menjaga kebersihan lingkungan

Lingkungan yang Rapi membantu mencegah penyebaran TB, sehingga menjaga kebersihan menjadi langkah Krusial dalam mengatasi penyakit ini. Upaya ini Dapat dilakukan dengan meningkatkan kesadaran diri sendiri dan masyarakat tentang pentingnya kebersihan lingkungan dan menyediakan akses yang lebih Berkualitas terkait fasilitas sanitasi yang memadai. 

2. Meningkatkan cakupan vaksinasi  

Vaksinasi adalah Metode efektif Demi mencegah TB. Oleh karena itu, meningkatkan jumlah orang yang divaksinasi dapat membantu menekan risiko penyebaran penyakit ini. 

Vaksin Bacille Calmette-Guérin (BCG) digunakan Demi mencegah TB. Di Amerika Perkumpulan, vaksin ini jarang digunakan, tetapi sering diberikan kepada bayi dan anak-anak di negara dengan banyak kasus TB. Vaksin ini membantu melindungi mereka dari jenis TB berat, seperti meningitis.

3. Mengurangi emisi gas rumah kaca  

Emisi gas rumah kaca berkontribusi pada perubahan iklim yang dapat memperburuk penyebaran TB. Menguranginya Dapat membantu mengurangi Akibat perubahan iklim. Langkah ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan Daya terbarukan dan mengurangi ketergantungan pada Daya fosil. Misalnya, beralih ke transportasi ramah lingkungan seperti kendaraan listrik atau sepeda juga membantu mengurangi emisi.

4. Gunakan masker dan berjemur di pagi hari

Memakai masker dapat mencegah penyebaran dan paparan bakteri TB melalui udara, terutama di tempat Standar atau Demi berada di Sekeliling orang yang berisiko tinggi terinfeksi. 

Selain itu, rutin berjemur di Dasar sinar Mentari pagi membantu tubuh mendapatkan vitamin D yang Krusial Demi memperkuat sistem kekebalan tubuh, sehingga dapat melawan bakteri TB yang mungkin Terdapat dalam tubuh.

Dalam menghadapi cuaca lembab yang dapat meningkatkan risiko penyebaran TB membutuhkan penanggulangan yang Cocok. Dengan langkah-langkah yang telah disebutkan sebelumnya, diharapkan penyebaran TB dapat lebih berkurang. (WHO/National Library of Medicine/Rumah Sakit Paru Respira/CDC/Z-3)

Cek Artikel:  Mengenal 20 Huruf Dasar Aksara Lampung, Sejarah, dan Langkah Penggunaannya

Mungkin Anda Menyukai