Pertumbuhan Ekonomi Vietnam Melambat di Kuartal Pertama Jelang Tarif Trump

Ilustrasi. Foto: Freepik.

Jakarta: Pertumbuhan ekonomi Vietnam melambat pada kuartal pertama tahun ini, menurut data yang dirilis Minggu, menjelang tantangan yang akan dihadapi ekonomi yang bergantung pada ekspor dalam beberapa bulan mendatang dari tarif perdagangan AS yang besar.

 

Melansir laman Channel News Asia, Produk Domestik Bruto (PDB) Vietnam meningkat 6,93 persen dalam tiga bulan pertama dibandingkan dengan periode yang sama tahun Lampau, melambat dari 7,55 persen pada kuartal yang berakhir pada Desember, menurut Badan Statistik Nasional dalam sebuah laporan.

Ekspor dan investasi asing di bidang manufaktur merupakan pendorong Primer ekonomi Vietnam, tetapi model tersebut dapat menghadapi tekanan setelah Presiden Donald Trump mengumumkan tarif 46 persen Demi ekspor Vietnam ke AS.

Cek Artikel:  Pengertian Ekonomi Makro, Tujuan dan Aspek Pentingnya

Perdana Menteri Pham Minh Chinh mengatakan tarif Trump Kagak mengubah Sasaran pemerintah Demi pertumbuhan setidaknya delapan persen tahun ini.

Demi mencapai Sasaran tersebut, pertumbuhan Demi kuartal-kuartal yang tersisa harus meningkat antara 8,2 persen dan 8,4 persen. Tetapi, Apabila tarif Trump atas barang-barang Vietnam menyebabkan penurunan 10 persen dalam pengiriman negara tersebut ke AS, hal itu dapat memangkas pertumbuhan PDB sebesar 0,84 poin persentase, perkiraan kantor statistik.

“Sektor yang paling terpukul adalah sektor garmen, alas kaki, elektronik, dan smartphone,” kata dia.
 

AS tetap jadi importir terbesar Vietnam

 

AS tetap menjadi importir terbesar Vietnam pada kuartal pertama, dan surplus perdagangan Vietnam dengan AS meningkat 22,1 persen dari tahun sebelumnya menjadi USD27,3 miliar.

Cek Artikel:  Kendalikan Harga Pangan di Ramadan, BI dan Pemprov Jatim Perkuat Pasokan dan Kelancaran Distribusi

Produksi industri meningkat 7,8 persen pada kuartal pertama tahun ke tahun, melambat dari 11,5 persen pada kuartal Desember. Badan tersebut memperingatkan produksi industri pada kuartal kedua dapat menghadapi tantangan karena tarif dan ketidakpastian Dunia.

Ekspor naik 10,6 persen tahunan pada kuartal Maret, meningkat dari 7,9 persen pada kuartal terakhir 2024.

Dalam sebuah catatan yang diterbitkan pada Kamis, perusahaan riset BMI mengatakan tarif AS atas Vietnam lebih keras dari yang diperkirakan, dan dapat menyebabkan pertumbuhan PDB meleset dari perkiraan mereka Demi tahun ini sebesar 7,4 persen hingga tiga poin persentase.

 

“Ini akan merusak secara signifikan model pertumbuhan berbasis ekspor/investasi langsung asing Demi ini di Vietnam, yang sangat bergantung pada ekspor ke AS,” kata BMI.

Cek Artikel:  OJK Dorong Pengembangan Keuangan Syariah melalui Generasi Muda

 

Aktivitas ekonomi di Vietnam biasanya melambat pada kuartal pertama tahun ini karena gangguan dari perayaan Tahun Baru Imlek yang berlangsung selama seminggu. Konsultan investasi mengatakan pertumbuhan mungkin telah terpengaruh tahun ini karena perusahaan menunda keputusan investasi menjelang pengumuman tarif.

 

Sebuah survei terhadap produsen AS di Vietnam pada Februari menunjukkan sebagian besar mengharapkan PHK dan gangguan pada operasi lokal mereka Apabila terjadi tarif. Harga konsumen Vietnam naik 3,13% pada Maret dari tahun sebelumnya, kata kantor statistik. (Laura Oktaviani Sibarani)

Mungkin Anda Menyukai