DOSEN Ilmu Komunikasi Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Eko Pamuji, mengatakan pemanfaatan teknologi internet secara positif, kreatif, dan aman dapat dimulai dengan cara tidak asal mengunggah di media sosial.
“Pertimbangkan keuntungan dan kerugian sebelum posting di media sosial. Hindari emosi, sakit hati, balas dendam, menghina, pencemaran nama baik, ujaran kebencian, dan penyebaran berita bohong (hoaks) di media sosial,” jelas Eko dalam webinar literasi digital yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau seperti disampaikan dalam siaran pers, Senin (7/10).
Sementara itu, Sekretaris Yayasan Pendidikan Cendekia Primer Meithiana Indrasari menggarisbawahi ihwal pentingnya tindakan etis terkait konten negatif pengguna digital di media sosial.
Baca juga : Strategi Pendidikan Watak
“Krusial melakukan analisis koten negatif, verifikasi sebelum meneruskan, hindari distribusi konten negatif, dan produksi konten positif yang bermanfaat,” tegas Meithiana.
Di sisi lain, transformasi digital di dunia pendidikan dipandang dapat meningkatkan akses internet dan teknologi informasi di era digital dan membawa peluang baru untuk mempercepat pembangunan pendidikan di daerah.
Kesempatan itu termasuk bisa dimaksimalkan oleh Batam sebagai salah satu kota industri dan pelabuhan. Batam disebut memiliki potensi besar dalam mengembangkan sektor pendidikan melalui teknologi informasi.
Baca juga : 11 Prospek Kerja Jurusan Ilmu Komunikasi
”Pusingkatan akses internet di Kota Batam membuka peluang bagi sekolah, guru, dan siswa untuk memanfaatkan sumber daya online, platform e-learning, dan metode pembelajaran digital,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam Tri Wahyu Rubianto.
Dalam diskusi online bertajuk ”Positif, Kreatif, dan Terjamin di Internet”, Wahyu menegaskan, pemanfaatan teknologi informasi bertujuan meningkatkan kualitas pembelajaran, memperluas akses pendidikan, penguatan kompetensi digital guru dan siswa, dan mendorong pendidikan berbasis data.
”Kota Batam telah memanfaatkan berbagai platform e-learning seperti Google Classroom, Zoom, dan Microsoft untuk mendukung pembelajaran daring. E-learning membantu proses belajar tetap berjalan selama masa pandemi dan mengurangi ketergantungan pada pembelajaran tatap muka,” jelas Tri.
Wahyu menambahkan, untuk mewujudkan berinternet secara positif, kreatif dan aman, Batam menjadikan internet sebagai sumber daya online sekaligus perpustakaan digital, maupun sebagai pembelajaran jarak jauh.
Buat diketahui, nobar webinar yang diikuti siswa sekolah dasar dan menengah seperti digelar di Kota Batam ini merupakan bagian dari program Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan hingga kelompok masyarakat menuju Indonesia yang makin cakap digital. (Hym/I-2)