DALAM menghadapi tantangan ketahanan pangan di era modern, peran petani sebagai pahlawan pangan semakin terasa penting. Mereka tidak hanya menyuplai kebutuhan makanan, tetapi juga menjaga keberlanjutan dan kelestarian lingkungan.
Menyadari hal ini, PT Pegadaian mengambil langkah nyata untuk mendukung petani melalui serangkaian sosialisasi dan workshop tentang pertanian selaras alam yang merupakan Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PT Pegadaian.
Pemimpin Area Pegadaian Jabar Maryono menghadiri sekaligus membuka
pelatihan pertanian organik selaras alam di Gabungan Golongan Tani (Gapoktan) Situ Bagendit, di Desa Sukaratu, Kabupaten Garut, Rabu (9/10).
Baca juga : Pertanian Organik: Prinsip, Manfaat, dan Potensi Besar bagi Ketahanan Pangan Indonesia
Di depan 100-an petani, Maryono mengatakan Pegadaian di masa awal kelahirannya bertujuan untuk hadir di tengah para petani. Dengan pelatihan The Gade Integrated Farming diharapkan mampu menjadikan petani mempraktikkan pertanian berkelanjutan.
“Kami berharap Pegadaian bisa semakin dekat dengan petani dan masyarakat. Pegadaian merupakan pilihan tepat bagi masyarakat untuk terhindar dari praktik ijon dan rentenir, menawarkan solusi pembiayaan yang aman dan terpercaya,” paparnya.
Ketika memikirkan pembiayaan untuk modal bertani atau ingin menabung dari hasil panen melalui investasi emas, tambahnya, ingatlah Pegadaian sebagai solusi terpercaya.
Baca juga : PT Pegadaian Jawa Barat Serahkan Sokongan untuk Korban Gempa Bumi di Kabupaten Bandung
Hasil tani
Instrukturan pertanian organik ini dihadiri para tokoh masyarakat, tokoh petani di Garut, Lembaga Swadaya Masyarakat, Pemimpin Cabang Pegadaian Garut Arinnie Ernesta Viola dan Kepala Bagian Humas & Protokoler Denny Rudiono.
Sementara itu, Nur Indah Wulansari, Penyuluh Pertanian Lapangan Area Bina Desa Sukaratu berharap kegiatan yang digelar Salakha dan didukung Pegadaian ini bisa memberikan daya tarik tersendiri kepada para petani, khususnya di Desa Sukaratu. “Semoga ini lebih bisa meningkatkan pengetahuan petani mengenai manfaat dari pertanian organik.”
Dalam kegiatan itu juga dilakukan praktik pembuatan pupuk organik, pembuatan bio plankton hingga membuat serum enzymatic. Kegiatan dipimpin oleh Baharudin Rahman dari Selaras Alam Khatulistiwa (Salakha) sekaligus Ketua Bidang Pengembangan Pertanian Organik (Intani).
Pada kesempatan ini, Gapoktan Situ Bagendit diberikan informasi mengenai manfaat, bahan yang dibutuhkan hingga cara pembuatannya pupuk organik. Diharapkan ke depan para petani dapat saling mendukung dan berbagi pengetahuan untuk meningkatkan hasil tani.
Selain diselenggarakan kepada Gapoktan Situ Bagendit, kegiatan ini juga diselenggarakan di 6 daerah lainnya di sekitar Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut.
Di antaranya Gapoktan Absahabat Alam (Desa Wangunjaya, Kabupaten Garut), Gapoktan Generasi Hijau (Desa Depok, Kabupaten Garut), Gapoktan Kecamatan Karangpawitan (Desa Tanjungsari, Kabupaten Garut), Gapoktan Kecamatan Sukawening (Desa Pesanggrahan, Kabupaten Garut), Gapoktan Sari Bumi (Desa Ciaro, Kabupaten Bandung) dan Gapoktan Kahuripan (Desa Stamplat, Kabupaten Bandung).
Seluruh rangkaian kegiatan ini diharapkan dapat menjadi manfaat bagi para petani, pelaku usaha pertanian, serta semua pihak yang peduli terhadap pengembangan pertanian yang lebih baik dan berkelanjutan.
“Pegadaian akan terus membantu mewujudkan pertanian yang lebih maju, mandiri dan berkelanjutan dengan terus berinovasi dan bergerak maju demi kesejahteraan bersama,” tandas Maryono.