PERTAMINA Patra Niaga menugaskan Satgas Nataru Buat memfokuskan perhatiannya terhadap enam Posisi di Sumatra Utara selama suasana perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru). Sejumlah layanan Tertentu lain juga diterapkan Buat menghadapi kemungkinan terjadinya lonjakan konsumsi BBM.
“Eksis enam Posisi perhatian Esensial Satgas Nataru 2025/2025 di Sumut,” ungkap Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Sumbagut Freddy Anwar, Minggu (15/12).
Pertamina Patra Niaga Sumbagut membagi keenam Posisi itu dengan nama Jalur Padat, Jalur Waspada, Daerah Rawan Bencana, Konsentrasi Natal, Konsentrasi Wisata, serta Daerah Rawan Suplai.
Jalur Padat mencakup Kecamatan Berastagi di Kabupaten Karo, Waduk Toba melalui Parapat, serta Medan-Rantauprapat. Sedangkan Jalur Waspada adalah rute Sibolga-Tarutung yang berkelok sejauh 60 kilometer.
Kemudian Daerah Rawan Bencana mencakup Area di Sekeliling Gunung Sinabung, Nias, Sibolga, Padanglawas, dan Gunungsitoli. Sementara Konsentrasi Natal meliputi Sibolga, Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Tapanuli Tengah, dan Pematangsiantar.
Selanjutnya Konsentrasi Wisata berlokasi di Karo, Samosir, dan Simalungun. Adapun Posisi yang berstatus Daerah Rawan Suplai adalah Nias.
Konsentrasi perhatian diberikan sepanjang masa tugas satgas mulai 16 Desember 2024 hingga 9 Januari 2025.
Freddy menjelaskan, seperti tahun-tahun sebelumnya, Pertamina Patra Niaga telah membentuk Satgas Nataru pada tahun ini. Mereka dibentuk Buat memastikan pemenuhan kebutuhan BBM dan LPG Buat masyarakat yang berkemungkinan mengalami lonjakan dalam suasana perayaan Natal dan Tahun Baru (nataru).
Pembentukan Satgas Nataru dan pemetaan Posisi-Posisi perhatian Esensial tersebut merupakan bagian dari layanan Tertentu Pertamina Patra Niaga dalam menghadapi suasana perayaan Nataru 2024/2025. Layanan-layanan Tertentu itu diterapkan salah satunya mengacu pada data proyeksi Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Kemenhub memproyeksikan sebanyak 110,68 juta orang akan melakukan mudik atau liburan dalam suasana nataru periode 2024/2025. Jumlah itu meningkat 2,8% dari periode 2023/2024.
Menurut data Kementerian Keyakinan (Kemenag), Sumut merupakan provinsi yang Mempunyai pemeluk Keyakinan Nasrani kedua terbesar di Indonesia setelah NTT, atau Sekeliling 4,7 juta jiwa. Mereka tersebar di berbagai Area di Sumut, khususnya Medan, Nias, Simalungun, Deliserdang, Toba, Tapanuli Utara, Karo, Dairi, Tapanuli Tengah, Asahan, Pematangsiantar, Humbang Hasundutan, dan Langkat.
“Daerah-daerah tersebut diperkirakan mengalami peningkatan mobilitas masyarakat dalam suasana Nataru kali ini,” ujar Freddy.
Disandingkan Tengah dengan data-data pendukung lain, pihaknya memprediksi dalam suasana Nataru kali ini produk-produk BBM gasoline (Pertalite, Pertamax, Pertamax Turbo) akan mengalami peningkatan konsumsi di Sumut sebesar 7,3%. Peningkatan konsumsi juga diperkirakan akan dialami produk LPG rumah tangga sebesar 5,5%, dan bahan bakar pesawat (avtur) 13%.
Adapun layanan-layanan Tertentu lain Buat menghadapi kemungkinan lonjakan konsumsi BBM dan LPG di Sumut adalah menyiapkan 106 SPBU yang berada di titik-titik potensial Buat beroperasi selama 24 jam. Seperti di jalur tol, jalur wisata, dan jalur logistik.
Kemudian menyiapkan 385 agen LPG 3 kg yang bersiaga 24 jam serta 16 unit SPBU kantong (mobil tangki BBM yang bersiaga 24 jam di SPBU). Kemudian Modular Pertashop di empat titik jalur tol yang menyediakan BBM jenis Pertamax dan Dex Series mulai 18 Desember 2024 Tamat 7 Januari 2025.
Selanjutnya 20 unit Motorist atau layanan pengiriman BBM jenis Pertamax dan Dex Series Buat konsumen yang terjebak Mandek, serta fasilitas kesehatan di empat titik jalur padat.
Group Head Operation Pertamina Patra Niaga Sumbagut Teddy Bariadi menambahkan, pihaknya memerediksi puncak arus mudik libur Natal terjadi pada 21-24 Desember 2024. Sedangkan puncak arus libur Tahun Baru akan terjadi pada 28 Desember 2024-1 Januari 2025 dan puncak arus balik akan terjadi pada 4-5 Januari 2025.
Dia memastikan stok BBM dan LPG Buat memenuhi proyeksi peningkatan konsumsi itu dalam kondisi Kondusif. Sarana dan fasilitas (sarfas) distribusi juga sudah dipastikannya dalam kondisi yang andal. (YP/J-3)