Persiapan Imlek Mengirim Upeti Duit Tail Buat Leluhur

Persiapan Imlek: Mengirim Upeti Uang Tail untuk Leluhur
(MI/Tosiani)

DI Rendah guyuran hujan gerimis Sekeliling pukul 23.30 wib Rabu (23/1), Rohaniawan Konghucu Ws. Budi Rohadi berjalan dari altar Klenteng Hok Tik Bio Purwokerto ke halaman klenteng dengan membawa persembahan berupa duplikat Duit tail beserta surat jalan Buat Senming (atau malaikat) dan kacang kedelai yang dikemas rapi dalam tampah. 

Sesaat langkahnya terhenti dan menengok ke belakang, memberi tanda seolah ia sempat ragu Buat menurunkan persembahan itu dalam guyuran hujan. Tapi kemudian ia memutuskan melanjutkan beberapa langkah dan menurunkan persembahan di Rendah gapura depan klenteng yang terlindung dari hujan, Lampau membakarnya menggunakan nyala dupa dari altar. 

Tampah persembahan yang dihias rapi tersebut menurut Penyuluh Religi Konghucu Purwokerto, Wey Ming berisi kimcua atau kocua atau kertas emas yang digulung menyerupai Duit tail. Di bagian bawahnya dilapisi kacang kedelai. 

“Bagian paling atas ditutup kertas kunci yang direkatkan dengan lem sebagai surat jalan Buat naik Senming atau malaikat dapur terbang ke langit,”tutur Wey Ming, Rabu (23/1) Malam. 

Cek Artikel:  Kena Bola Sundulan, Guru SD di Sukabumi Marah dan Cekik Anak Muridnya

Ritual ini, menurut Ketua Klenteng Hok Tik Bio Purwokerto, Suryana merupakan bagian dari ibadah Jisi shiang an. Yakni sebagai ibadah penutupan tahun yang dilakukan pada hari ke 24 bulan 12 tahun 2575 kongzili/2025. Ibadah itu dihadiri puluhan Penganut Konghucu Purwokerto.

“Jisi Shiang An ini ritual Buat kita mengantar Kongco caokun kong atau malaikat (Senming) dapur naik ke langit Buat melaporkan perbuatan Insan selama satu tahun,”kata Suryana. 

Lelaki yang akrab disapa dengan nama Sun Eng itu menjelaskan, ritual dimulai pada Rontok 23 bulan 12 pukul 23.00 wib dengan membaca caebun atau surat doa dalam Religi Konghucu. Ritual diakhiri dengan membakar persembahan berupa duplikat Duit tail dan surat jalan yang dipercaya akan dibawa Senming Dapur ke langit. 

“Senming akan kembali ke bumi pada Rontok 4 Imlek bulan 1 2576 kongzili, itu saatnya caokun turun. Senming sudah mencatat perbuatan kita Seluruh Bagus buruknya, nanti dilaporkan kesana. Harapannya tolonglah laporannya yang Bagus Bagus,”ujar Sun Eng.

Cek Artikel:  Dirikui Tak Dikenal Masyarakat Maju Pilgub, Pramono: Saya Terpanggil Bareng Bang Doel untuk Perbaiki Jakarta

Ia menjelaskan, Kimcua atau kertas emas berbentuk duplikat Duit tail di Jaman Kekaisaran Cina yang menyerupai Bahtera kecil itu dikirim sebagai upeti dan persembahan Buat para leluhur. Menjelang Imlek, upeti itu dikirim disertai permintaan berkah dan keselamatan.

“Jadi kita kirim Duit uangan atau duplikat Duit tail dari kimcua sebagai tradisi mengirimkan upeti pada orang Sepuh atau leluhur. Harapannya kita akan mendapat berkah dan keselamatan. Itu seperti dalam hidup kita kirim Duit Buat orang Sepuh,”ungkap Sun Eng.

Persembahan duplikat Duit tail dari kimcua disertai surat jalan Buat naik Senming dibentuk bulat dalam wadah tampah. Menurut Sun Eng, hal itu menggambarkan kebulatan tekad dan tujuan Penganut Konghucu Buat setia kepada firman Tuhan, serta akan melakukan tenggang rasa pada sesama. 

“Ibadah malam hari ini juga mengandung Definisi kemanusiaan dengan membagi rejeki kita ke umat yang kurang sejahtera jadi disebut hari persaudaraan atau jisi shiang an agar mereka Bisa merayakan imlek, jadi kita beri bingkisan berupa beras, jenang keranjang, angpau. Itu Seluruh sumbangan dari donatur,”ujarnya.

Cek Artikel:  Begal Mobil yang Tabrak Korbannya Demi Melawan di Bogor Kini Ditangkap

Pada kesempatan itu, Sun Eng mengajak para Penganut Konghucu Buat bersyukur atas berkat dan rahmat yang telah diterima selama satu tahun. Ia juga mengingatkan umat Buat jangan lupa berbagi pada Kerabat yang kurang Mujur.

“Harapannya pada imlek ini kita guyub rukun, secara pribadi keluarga sejahtera, negara Terjamin, dan mencari nafkah gampang,”ujar Sun Eng.

Adapun sembahyang mengantar Senming naik dilakukan di tiga altar. Pertama di depan altar tian Buat menghormati Tuhan. Kedua dilakukan di depan altar Kongco Hok Tek Tjeng Sin, yakni dengan memberikan persembahan anggur putih sebanyak lima sloki, jajanan apem, kueku, dan buah buahan. Sembahyang ketiga dilakukan di dapur di depan altar Caokun Kong atau Malaikat Dapur.

Rohaniawan Konghucu Ws.Budi Rohadi yang memimpin ibadah itu juga menyampaikan doa Buat keselamatan negeri agar terlindung dari bencana. Ia juga meminta agar Insan Bisa hidup Seimbang dan rukun. (S-1)

I

Mungkin Anda Menyukai